Isu Maritim Jadi Bahasan Kerja Sama Indonesia-India
Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perdana Menteri India Narendra Modi dijadwalkan akan mengunjungi Indonesia pada 29-31 Mei 2018. Kunjungan kali ini akan membahas hubungan bilateral dengan Pemerintah Indonesia, khususnya isu laut dan maritim.
Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat menjelaskan, dalam kunjungan Narendra nanti akan ada pembahasan mengenai penguatan kerja sama ekonomi, investasi, infrastruktur, konektivitas dan pariwisata, serta isu regional lain.
Selain itu, akan ada beberapa kerja sama yang akan ditandatangani dengan Presiden Jokowi karena sudah ada kerja sama strategis sejak 2015.
”Kunjungan kali ini juga sebagai balasan dari kunjungan Presiden Jokowi ke India pada Desember 2016 dan Januari 2018,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (28/5/2018).
Sebelumnya, pada sesi retret Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-India di Rashtrapati Bhavan, New Delhi, Kamis (25/1/2018), Jokowi menawarkan konsep Indo-Pasifik di lingkar Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, yang terbuka, inklusif, serta dilandasi keinginan bekerja sama dan menjunjung tinggi hukum internasional.
”Dengan konsep ini akan dapat dihindari rivalitas yang tidak sehat, yang dapat menimbulkan power projection,” ujar Presiden Jokowi.
Kumar mengatakan, melalui kerja sama maritim, hubungan perdagangan dan bilateral antarkedua negara akan semakin menguat. ”Hal yang menyatukan kita sebagai negara yang bertetangga adalah laut dan maritimnya. Sejarah juga telah membuktikan hal tersebut,” katanya.
Berdasarkan jadwal, Narendra akan tiba di Indonesia pada 29 Mei malam dan bertemu dengan Jokowi pada 30 Mei. Setelah itu, Narendra akan melanjutkan kinjungan ke Malaysia dan Singapura.
Pradeep menjelaskan, di bidang ekonomi pada 2017 nilai perdagangan kedua negara cukup tinggi, yaitu mencapai 18 miliar dollar AS. Selain itu, pada 29-31 Mei juga akan diselenggarakan Indonesia-India CEO Forum yang akan dihadiri para CEO Indonesia dan India. Dari hasil forum ini akan ada rekomendasi yang disampaikan kepada Jokowi dan Narendra.
”Ada juga pembahasan terkait pariwisata antardua negara. Pada 2017, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) India ke Indonesia 400.000 orang dan mayoritas berkunjung ke Bali. Rencananya tahun ini jumlahnya akan meningkat menjadi 700.000 orang,” katanya.