Pesawat Kepresidenan Jadi Pesawat Perdana yang Mendarat
Oleh
Nina Susilo
·2 menit baca
MAJALENGKA, KOMPAS — Pesawat kepresidenan Boeing 737-800 menjadi pesawat pertama yang mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat, Majalengka, Kamis (24/5/2018) pagi. Pesawat yang ditumpangi Presiden Joko Widodo dan rombongan bertolak dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.
Pesawat kepresidenan ini disambut dengan prosesi water salute saat tiba di Bandara Internasional Jawa Barat pukul 09.20. Pendaratan perdana ini sekaligus menandai dimulainya operasional Bandara Internasional Jawa Barat. Setelahnya, sebuah pesawat sipil dari Bandung juga akan mendarat di bandara tersebut. Adapun peluncuran bandara yang lebih dikenal sebagai Bandara Kertajati ini dilakukan pada Juli 2018.
Presiden yang didampingi Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan dan Staf Khusus Presiden Abdul Ghofar Rozin meninjau sejumlah fasilitas yang ada di Bandara Internasional Jawa Barat.
Peninjauan sekaligus pendaratan pertama bandara menjadi agenda pertama kunjungan kerja Presiden ke Majalengka dan Kuningan, Jawa Barat, sepanjang Kamis dan Jumat (24-25/5/2018). Hari ini, Presiden juga akan bertemu dengan pengurus OSIS, membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan menyerahkan sertifikat tanah wakaf.
Bandara Internasional Jawa Barat sudah ditetapkan lokasinya sejak 2005, sedangkan studi kelayakannya rampung dua tahun sebelumnya. Namun, pembangunan bandara ini terkatung-katung akibat polemik berkepanjangan.
Tahun 2014, pembangunan bandara dimulai kembali dengan pembersihan lahan dan penyiapan fondasi. Tahun 2015, pembangunan dikebut dan Bandara Internasional Jawa Barat masuk dalam salah satu Program Strategis Nasional.
Saat ini, landas pacu yang sudah siap digunakan sepanjang 2.500 meter. Pesawat menengah, seperti Boeing 330, sudah bisa mendarat. Menurut rencana, landas pacu akan diperpanjang 3.000-3.500 meter sehingga pesawat berbadan besar, seperti Boeing 777, bisa mendarat.
Kini, bandara seluas 1.100 hektar ini akan segera melayani pemudik. Menurut rencana, untuk mudik 2018, Bandara Internasional Jawa Barat melayani penerbangan ke lima kota, yakni Medan, Makassar, Surabaya, Bali, dan Balikpapan. Diperkirakan, terdapat 10-20 penerbangan setiap hari pada masa mudik. Dengan demikian, tersedia 200-250 slot penerbangan.
Bandara terbesar kedua setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini memiliki terminal seluas 96.280 meter persegi. Karena itu, bandara ini juga akan melayani pemberangkatan jemaah calon haji dari Majalengka dan Kabupaten Sumedang. Bandara ini terhubung dengan Jalan Tol Cikopo-Palimanan dan rencananya terhubung dengan jalur kereta api.
Bandara dibangun dengan anggaran dari berbagai sumber. Untuk pembangunan sisi darat senilai Rp 2,6 triliun dibiayai dari dana Pemerintah Provinsi Jawa Barat senilai Rp 796 miliar, Rp 12,5 miliar dari PT Jasa Sarana, Rp 891,5 miliar dari investasi langsung, sedangkan Rp 906 miliar pinjaman bank syariah. Adapun pembangunan dari sisi udara senilai Rp 875 miliar dialokasikan dari anggaran pemerintah pusat.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.