Direktur Utama PD Dharma Jaya Johan Romadhon akan mempertahankan sistem lama di masa Ramadhan ini.
Oleh
Irene Sarwindaningrum/Helena F Nababan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS Johan Romadhon menilai, sistem yang dirancang direksi sebelumnya sudah teruji dapat mengendalikan inflasi harga daging di Jakarta.
Johan dilantik sebagai Direktur Utama PD Pasar Jaya, Rabu (23/5/2018). Pada saat yang sama, Mohamad Adam Ali Bhutto diangkat sebagai Direktur Usaha PD Dharma Jaya. Johan menggantikan Marina Ratna Dwi Kusumajati. Marina mengajukan pengunduran diri pada 16 April, dan berlaku efektif kemarin.
Penggantian ini merupakan penggantian pertama jajaran direksi di badan usaha milik daerah dan perusahaan daerah DKI Jakarta di bawah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Saya melihatnya ‘kan pasti di manajemen lama sudah ada SOP (standard operating procedure) yang proven," kata Johan. Ia akan mempelajari sistem dan melakukan perbaikan bila perlu.
Johan juga mengaku belum punya rencana mengubah komoditas yang menjadi usaha PD Dharma Jaya. Komoditas itu di antaranya daging sapi, ayam, kambing, dan daging babi yang dibutuhkan sebagian warga. Pertanyaan mengenai daging babi sempat dilontarkan panitia seleksi. Johan menilai, selama produksi bisa dipisahkan, tak ada masalah untuk terus menjalankan usaha daging babi.
Sebelum di PD Dharma Jaya, Johan menjadi direksi anak usaha PT Agro Jabar yang menangani bidang pangan, pada 2015-2018; dan BUMD Jawa Barat lainnya, PT Tirta Gemah Ripah yang mengurusi sumber daya air untuk listrik serta suplai air baku. Ia sempat berkarier di perusahaan minyak dan menjabat General Manager PT Elnusa Petrofin.
Keikutsertaan Johan dalam seleksi direksi PD Dharma Jaya karena ajakan anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Amin Subekti yang juga mantan Direktur PLN 2014-2017. “Kebetulan dia (Amin) adik kelas saya di STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara),” katanya.
Stabilitas harga
Saat pelantikan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan terima kasih pada Marina yang dinilai berhasil melakukan revitalisasi dan meningkatkan kinerja PD Dharma Jaya dari sebuah perusahaan yang merugi menjadi perusahaan yang sehat dan membawa profit.
PD Dharma Jaya menjadi instrumen penting Pemprov DKI Jakarta dalam menjaga stabilitas pasokan daging serta menjaga stabilisasi ekonomi dari inflasi. Proses transformasi PD Dharma Jaya juga diapresiasi Pemerintah Pusat.
Sandiaga mengatakan, DKI mempunyai tantangan dan peluang yang berbeda. Jajaran baru direksi PD Dharma Jaya diharapkan meningkatkan prestasi perusahaan.
Trisno Nugroho, Kepala Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta, mengatakan, BUMD pangan di DKI memiliki peran vital. Tiga BUMD pangan, yaitu PD Dharma Jaya, PD Pasar Jaya, dan PT Food Station Tjipinang Jaya selama tiga tahun terakhir bersinergi untuk menjaga stok dan harga pangan, menjadi stabilisator harga, serta mencari untung.
Selama tiga tahun memimpin Dharma Jaya, BI menilai Marina meletakkan sistem pengelolaan perusahaan yang baik dan mengkader orang-orang yang memahami dan meneruskan sistem yang baik.
Ia berharap, dirut dan satu direktur baru itu bisa menjalankan tugas menjaga stok pangan dan menjadi stabilisator harga. "Nanti kami mesti duduk bersama untuk menyamakan persepsi supaya bisa memperkuat fungsi TPID (tim pengendali inflasi daerah)," ujar Trisno.
Tantangan utama BUMD pangan di Jakarta, lanjut Trisno, khususnya Dharma Jaya adalah menjaga suplai, di antaranya membuat peternakan di NTT. Untuk menjaga harga, BUMD pangan juga mesti menjadi pemain, berhadapan dengan pemain-pemain yang ada.
Marina mengatakan, pekerjaan rumah yang mesti dikerjakan Dharma Jaya masih banyak. Di antaranya perbaikan lantai rumah potong hewan (RPH) di Cakung, pengembangan RPH ayam di Pulogadung yang akan memakai sistem modern, serta realisasi peternakan sapi di NTT. Sapi dari NTT dipasok untuk memenuhi kebutuhan Jakarta.
"Namun yang lebih penting lagi adalah menjaga supaya daging sapi bagi masyarakat berpenghasilan rendah sampai sasaran. Untuk daging sapi beku yang kami datangkan dari Australia dan Selandia Baru masih kurang 8 kontainer atau setara 200 ton lagi. Selain itu tugas menjaga harga daging sapi di Jakarta, tentunya," ujar Marina.
Tantangan dari direksi yang baru, lanjut Sandiaga, adalah bagaimana berkoordinasi dengan Pemprov DKI selaku pemangku kepentingan untuk mempercepat proses di Pemprov sehingga sejumlah program DKI bisa dieksekusi Dharma Jaya.