PT MRT Jakarta mulai menjalin jaringan transportasi dengan sejumlah moda angkutan lain. Setelah bekerja sama dengan PT Transportasi Jakarta, MRT menggandeng Gojek sebagai angkutan pengumpan.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
KOMPAS/KELVIN HIANUSA
Ilustrasi PT MRT Jakarta.
JAKARTA, KOMPAS - PT MRT Jakarta berencana menjadikan Gojek sebagai angkutan pengumpan dari dan ke stasiun-stasiun MRT kelak. Rencana ini dimulai dengan mengadakan nota kesepahaman atau MoU dengan Gojek Indonesia.
William P Sabandar, Direktur Utama PT MRT Jakarta, Selasa (22/5/2018) usai acara penandatanganan MoU dengan Gojek Indonesia, menjelaskan, kerja sama ini terkait penyediaan layanan angkutan yang terintegrasi. Gojek akan membawa penumpang dari rumah ke stasiun MRT terdekat. Lalu penumpang melanjutkan perjalanan menggunakan kereta MRT menuju stasiun tujuan. Setelah itu, penumpang bisa melanjutkan perjalanan dengan Gojek lagi.
William mengatakan, pihaknya tidak akan menyiapkan kantong parkir di sekitar stasiun. PT MRT Jakarta hanya merancang tempat untuk transit.
M PASCHALIA JUDITH J UNTUK KOMPAS
Jalur rel kereta massal cepat atau mass rapid transit (MRT) yang melayang di atas Jalan Sisingamaraja. Sejumlah tiang penyangga listrik telah di pasang di kedua sisi jalur rel yang terpantau pada Jumat (6/4/2018).
“Karena semangatnya menata kawasan stasiun, Gojek harus diatur supaya saat penumpang datang, (mereka) ambil penumpang lalu berangkat. Kami tidak mendorong adanya kantong-kantong parkir di kawasan berorientasi transit (transit oriented development/TOD) supaya daerah di situ lebih rapi," katanya.
Ia mengatakan, kerja sama dengan Gojek dan dengan operator-operator lain bertujuan untuk menata kawasan stasiun tanpa mengurangi kemudahan bagi penumpang untuk berganti moda transportasi untuk sampai ke tujuan. "Kalau dirapikan dengan pendekatan digital akan lebih rapi daripada kalau tidak diatur,” terang William.
Untuk itu, lanjut William, akan disiapkan aplikasi untuk mendukung layanan tersebut.
Andre Soelistyo, Presiden Gojek Indonesia, mendukung kerja sama ini. Gojek memiliki pengguna aktif hingga 22 juta orang di Indonesia. Sekitar 30-40 persen di antaranya ada di Jakarta.
Dengan kerja sama itu, Andre berharap, produktivitas Gojek akan meningkat. Selama ini, pengguna memanfaatkan Gojek untuk mengantar dari rumah hingga tujuan yang jaraknya jauh. Nantinya, Gojek akan mengantar ke stasiun MRT dengan jarak tidak terlalu jauh sehingga produktivitas meningkat.
Andre menambahkan, kerja sama juga meliputi pengembangan bisnis di luar tiket (nonfare box) dan pembayaran dengan aplikasi (mobile payment). Pihak Gojek masih perlu melakukan pembicaraan lanjutan terkait mengembangkan aplikasi.
KOMPAS/M PASCHALIA JUDITH J
Pembangunan Stasiun Sisingamaraja untuk jalur rel kereta massal cepat atau mass rapid transit (MRT) yang terpantau pada Jumat (6/4/2018)
Agung Wicaksono, Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, mengatakan, selain dengan Gojek, MRT sudah bekerja sama dengan PT Transportasi Jakarta selaku operator bus transjakarta. Bus transjakarta akan mengantarkan penumpang menuju dan dari stasiun MRT.
Kerja sama ini diharapkan mendukung PT MRT Jakarta meraih 173.000 penumpang per hari setelah beroperasi pada Maret 2019.
Selain itu, PT MRT Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta merevitalisasi trotoar di sekitar stasiun bawah tanah. Harapannya, trotoar ini memudahkan pengguna kereta untuk berjalan kaki menuju tempat tujuan yang tidak terlalu jauh dari stasiun.
93 persen
William melanjutkan, terkait pembangunan fase 1 MRT, sampai akhir Mei, kemajuan pembangunan jalur sepanjang 16 km dari Lebak Bulus menuju Bundaran Hotel Indonesia, sudah mencapai 93,5 persen.
“Di bulan ini, pemasangan rel, baik di depo ataupun di trek utama, sudah selesai semua. Pada Juni, power atau kelistrikan sudah masuk ke sistem sehingga pada bulan Juli 2018, kereta pertama sudah bisa diletakkan di trek utama atau main line," terangnya.
Pada akhir Agustus 2018, kereta ditargetkan bisa diuji coba melaju di trek utama. Untuk itu, PT MRT Jakarta tengah memastikan seluruh infrastruktur, pemasangan pintu pembatas peron dengan rel (platform screen door), hingga pemasangan peralatan atau perangkat persinyalan sudah selesai.
“Kami akan mulai menguji kereta sekitar empat bulan. Di situ akan dicek semua, mana saja yang kurang. Juga akan dilihat bagaimana skenario menjalankan kereta dengan skenario 10 menit, 5 menit, 3 menit. Itu akan butuh waktu panjang, sehingga di Desember 2018 sudah mulai uji coba semua,” terang William.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Pekerja menyelesaikan pembangunan depo MRT di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (9/4/2018).
Untuk fase 1, PT MRT Jakarta memesan 16 rangkaian kereta kepada Nippon Sharyo, Jepang. Setiap rangkaian terdiri atas 6 kereta. Dua rangkaian sudah tiba pada April dan berada di depo MRT di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Secara bertahap, kereta-kereta berikutnya dijadwalkan tiba di Jakarta mulai Juli sampai dengan November 2018.