Marcus Morris Tak Ingin Celtics Kembali Tampil Memalukan
Oleh
Korano Nicolash LMS
·4 menit baca
CLEVELAND, MINGGU — Pemain Boston Celtics, Marcus Morris, berpikir kalau dirinya sudah melakukan tugas untuk mengawal LeBron ’King’ James dengan baik. Khususnya pada pertarungan ke-3 babak final play off NBA Wilayah Timur yang berlangsung pada Sabtu (19/5/2018) lalu di kandang Cleveland Cavaliers.
Namun, rekannya, Jaylen Brown, yang baru dua musim di Boston Celtics dan semakin bersinar di babak play off NBA 2018 ini justru menyebutkan permainan Morris dalam mengawal pergerakan ’King’ James malah memalukan.
Memang, saat bermain di Quicken Loans Arena, Cleveland, Ohio, Celtics harus menyerah 86-116 atau tertinggal hingga 30 poin. Setelah pada dua pertarungan pertama yang berlangsung di kandang, Morris dan kawan-kawannya menang terus.
Itu sebabnya Al Horford, pemain center seniornya, juga mengakui bahwa permainan rekan-rekannya seperti tidak tersinkronisasi. Komentar tersebut disampaikan Horford ataupun Brown setelah berulang kali menyaksikan rekaman gim ketiga, Minggu (20/5/2018) malam atau Senin (21/5/2018) pagi WIB.
Itu sebabnya, para pemain Boston Celtics pun memperkirakan, pada gim keempat yang akan berlangsung Senin (21/5/2018) malam waktu setempat atau Selasa pagi ini waktu Indonesia di Quicken Loan Arena, mereka akan tampil berbeda dari yang mereka berikan pada pertarungan ketiga yang memalukan itu.
”Tim yang kita lihat pada rekaman gim ketiga itu, saya yakin 100 persen akan tampil berbeda Senin (21/5/2018) malam nanti. Tentunya setelah menyaksikan rekaman ini kami akan melakukan banyak yang berhubungan dengan posisi di mana kita harus berada,” kata Morris (28), pemain forward yang direkrut Boston Celtics dari Detroit Pistons mulai awal musim ini.
Seperti pengakuannya sendiri, Morris ke Celtics, karena dirinya dibutuhkan Brad Stevens, Pelatih Celtics, untuk mengawal LeBron James.
Hal tersebut mampu dibuktikan Morris setelah pada dua laga pertama, Boston Celtics mampu meraih kemenangan dengan skor 108-83 dan 107-84. Namun, kemudian pada gim ketiga semuanya berubah total ketika harus bermain di kandang Cleveland Cavaliers.
Bukan hanya itu, produktivitas Morris pun terus menurun dari laga perdana hingga ke kandang Cavaliers. Sebab, menurut statistik ESPN, pada laga pertama Morris masih bisa membuat double double dengan 21 poin dan 10 rebound. Namun, pada gim kedua mulai turun menjadi hanya 12 poin, 5 rebound dan 3 asis. Adapun pada gim ketiga yang berlangsung di depan pendukung Cavaliers sudah mulai melorot tinggal 9 angka dan 5 rebound saja.
”Secara pribadi, saya pikir saya sudah melakukan tugas saya dengan baik untuk menjaga LeBron. Walaupun dia masih merasa nyaman di dalam kawalan saya. Itu sebabnya, saya sudah menggali kubur sendiri ketika terhalangi. Di samping itu saya juga tidak disiplin,” kata Morris.
Morris juga mengaku bahwa dia juga sudah membandingkan hasil rekaman dua pertandingan sebelumnya dan gim ketiga. Itu sebabnya, ”Pada pertandingan ketiga, saya telah melakukan tugas saya dengan sangat buruk. Itu sebabnya saya harus melakukan yang lebih baik lagi.”
Brown yang pada gim ketiga mampu menyumbangkan 10 poin, 2 rebound, 1 asis, dan 1 kali blok mengaku, ”Pertarungan ketiga bagi saya tidak beda dengan mengisi bahan bakar. Saya pikir itu laga yang memalukan.”
Itu sebabnya, tambah Brown, ”Saya melihat ini sebagai penambahan bahan bakar untuk muncul pada gim keempat dengan lebih senang serta siap untuk bermain dan siap untuk bertarung.”
Tentu untuk bisa maju ke babak final play off NBA 2018, di mana Cleveland Cavaliers sudah tiga musim terakhir muncul dan sekali meraih mahkota NBA 2016, menurut pelatih Cavaliers, Tyronn Lue, tentu timnya harus mampu meraih kemenangan lagi.
Karena dengan posisi saat ini, Cleveland Cavaliers masih tetap tertinggal 1-2 pada sistem play off NBA dengan the best of seven games-nya. Itu artinya apabila ingin lolos lagi ke babak final NBA 2018 ini, ’King’ James dkk masih harus memenangkan 3 game lagi.
”Kami tahu apa yang harus kami lakukan. Dan itu sudah kami lakukan sebelumnya. Kami memiliki beberapa pemain veteran, awak tim yang juga veteran. Dan mereka semua tahu apa yang harus mereka lakukan untuk meraih kemenangan,” tutur Lue yang sudah menangani Cavaliers sejak musim 2016.
Itu sebabnya, tandas Lue, ”Kami tidak bisa langsung puas begitu saja dengan hanya satu kali menang. Ini baru satu kemenangan, kami harus keluar Senin malam nanti dan menduplikasi kemenangan lainnya.”
LeBron James sendiri yang juga menjadi salah satu kandidat pemain terbaik (MVP) NBA musim ini tentu tidak pernah gamang untuk bertarung. Malah selama ’King’ James ingin untuk memenangkan timnya, Cleveland Cavaliers pasti akan menang.
Hal tersebut sudah dibuktikan ‘King’ James pada dua musim lalu. Setelah Cleveland Cavaliers tertinggal 1-3 dari Golden State Warriors, ‘King’ James mampu membalikan keadaan untuk membuat sejarah baru di NBA.
Karena hanya Cleveland Cavaliers-lah yang menjadi satu-satunya tim sepanjang sejarah di pentas NBA yang mampu keluar sebagai juara NBA, setelah tertinggal 1-3. ”Cleveland, ini untukmu,” kata ’King’ James sambil mengangkat piala jawara NBA 2016 waktu itu.
Itu sebabnya Lue kadang ”harus” mendengar keinginan ’King’ James dalam menurunkan susunan pemain starter Cleveland Cavaliers.
Makanya, Lue tidak lupa memuji pemain terbaik NBA saat ini itu. ”Saya pikir (Sabtu, 19/5/2018) malam lalu, merupakan satu dari permainan terbaik LeBron yang pernah saya lihat selama ini.”