BEKASI, KOMPAS – Kali Bekasi dipenuhi busa sepanjang hari pada Kamis (17/5/2018). Kemunculan buih diduga berasal dari limbah domestik. Air kali yang tercemar itu digunakan sebagai sumber air baku PDAM.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi mengatakan, kualitas air Kali Bekasi buruk. Oleh karena itu, ketika mengalami turbulensi akan mengeluarkan busa.
Busa-busa itu sendiri diduga berasal dari limbah domestik. Tidak hanya dari warga Kota Bekasi, tetapi juga mengalir dari hulu, yaitu di Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas.
Menurut Jumhana, kualitas air yang buruk ditambah dengan limbah domestik akan berdampak pada kualitas air minum. Sebab, air sungai itu digunakan sebagai sumber air baku. “Kami sudah menyampaikan ke perusahaan daerah air minum (PDAM) agar berhati-hati menggunakan air Kali Bekasi,” kata Jumhana.
Untuk menanggulangi persoalan tersebut, lanjut dia, Pemerintah Kota Bekasi baru saja mengesahkan peraturan daerah tentang pengelolaan limbah domestik. Selain itu, ia mengimbau agar setiap wilayah permukiman memiliki tempat khusus untuk mengelola limbah domestik. “Warga juga diharapkan untuk mengurangi penggunaan deterjen,” kata dia.
Busa-busa itu mulai muncul pada Kamis pagi, memenuhi seluruh bagian sungai selepas pintu air Bendung Bekasi di Jalan Hasibuan, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur. Air mulai bersih dari busa yang bentuknya serupa busa deterjen itu sekitar pukul 16.30.