”Mother of Satan”, Bom yang Digunakan Teroris di Surabaya dan Sidoarjo
Oleh
BRO/ETA/SYA/NIK/ODY/SAN
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pusat Laboratorium Forensik Polri mengungkapkan, bom yang digunakan teroris dalam aksi bom bunuh diri sepanjang Minggu hingga Senin (14/5/2018) pagi di Surabaya dan Sidoarjo adalah jenis bom yang sering digunakan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah. Jenis bom ini di kalangan NIIS sering disebut sebagai the mother of satan atau ibunya setan.
Semua bom yang digunakan teroris di Surabaya dan Sidoarjo sejak Minggu hingga Senin pagi di Markas Poltabes Surabaya ialah bom pipa dengan bahan triacetone triperoxide (TATP). Menurut Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, bom yang digunakan teroris di Surabaya dan Sidoarjo merupakan jenis high explosive serta sangat sensitif.
”Bom yang digunakan dan ditemukan Puslabfor bahan dasarnya adalah TATP atau triacetone triperoxide. Ini bahan peledak yang sangat dikenal di kelompok ISIS, yang dibuat dari bahan yang mudah diperoleh, tetapi diramu sedemikian rupa dengan bahan lain menjadi serbuk dan bisa menjadi high explosive. Jumlahnya harus besar,” ujar Tito.
Bahan-bahan bom itu diramu menjadi bom pipa oleh kelompok teroris ini. Polisi, lanjut Tito, menemukan bom yang sama, yakni bom pipa, saat melakukan sterilisasi di Rusunawa Taman Sidoarjo, tempat pelaku bom bunuh diri, Anton dan keluarganya, tewas karena ledakan bom yang mereka rakit. ”Ini seperti senjata makan tuan,” kata Tito.
Termasuk bom yang ditemukan oleh tim Densus 88 Antiteror saat mengejar pelaku. Menurut Tito, pasca-peledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu kemarin, polisi kemudian mengejar sejumlah orang yang diduga sebagai pelaku di balik aksi keji ini. Salah satu yang dikejar ialah Budi Satrio, orang kedua setelah Dita Oeripto, pelaku bom bunuh diri di gereja Surabaya. Saat itu juga ditemukan bom pipa.
Menurut Tito, bom ini di kalangan NIIS dikenal sebagai ibunya setan. ”TATP di ISIS itu dikenal sebagai ibu dari para setan karena daya ledaknya tinggi, tapi sangat sensitif. Kalau bahan peledak lain, seperti TNT, C4, harus diledakkan detonator, maka TATP ini kadang dengan guncangan atau panas saja bisa meledak sendiri. The mother of satan. Nah, yang di rusunawa juga demikian. Entah ada kesalahan pada switching atau guncangan serta panas sehingga meledak sendiri,” kata Tito.