SURABAYA, KOMPAS — Teror bom yang mengguncang Surabaya mengagetkan semua orang, tanpa kecuali warga di sekitar Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno, Surabaya, Jawa Timur. Penjual pisang keju bromo yang berjarak 150 meter dari lokasi malah mengira elpijinya yang meledak.
Saat itu, penjual pisang keju bromo yang enggan disebutkan namanya itu menuturkan, ia baru saja menyelesaikan dua penggorengan. Saat itu terdengar beberapa kali ledakan.
Sementara itu, Arif Sunandar, warga Gresik yang bekerja di Pemerintah Kota Surabaya, sedang melaju di Jalan Arjuno menuju Jalan Diponegoro. Saat ia baru tiba di SPBU Jalan Arjuno, sekitar 700 meter di sisi timur lokasi, terdengar ledakan.
Ia pun segera ke lokasi dan ikut proses evakuasi. SPBU yang ada di sisi barat sekitar 50 meter dari lokasi ikut disterilkan. ”Saya menghubungi ambulans dan kami fokus pada evakuasi korban,” kata Kepala Subbidang Kedaruratan Perlindungan Masyarakat Pemerintah Kota Surabaya itu.
Rombongan Gubernur Jatim Soekarwo dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian meninjau lokasi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya dan meninggalkan lokasi pukul 13.30.
Sementara itu, sekitar pukul 11.30 dan 12.30, tim Gegana berhasil menjinakkan bom yang belum meledak. Hingga saat ini, ambulans dan mobil pemadam kebakaran masih siaga di sekitar lokasi.
Area yang dipasangi garis polisi sisi utara gereja diperluas, sebelumnya di dekat Eaton dan Soto Pojok, kemudian digeser ke utara sampai SPBU. Aparat masih bersiaga di sejumlah tempat. Jalan ke Arjuno ditutup mulai dari depan Pengadilan Negeri Surabaya.