JAKARTA, KOMPAS — Dengan jumlah penduduk dan wilayah yang besar, Indonesia memiliki potensi sumber data yang besar. Namun, dibutuhkan sistem pengolahan yang tepat agar data raksasa bisa dimanfaatkan secara optimal.
Atas dasar itulah, Konferensi Big Data 2018 diselenggarakan pada Sabtu-Minggu, 12-13 Mei 2018, di Balai Kartini Jakarta. Konferensi yang berlangsung untuk keempat kalinya ini mengusung tema ”Big Data and Artificial Intellegence: Menggali Potensi Memperkuat Inovasi”.
Konferensi ini merupakan kerja sama antara Badan Ekonomi Kreatif dan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Hadir sebagai pembicara antara lain dari kalangan pebisnis, akademisi, serta pemerintah, seperti Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia Ricky Joseph Pesik, J Sutanto dari Lancaster University, S Bressan dari National University of Singapore, dan Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Mirna Adriani.
Topik yang disampaikan dalam konferensi ini mulai dari perkembangan teknologi big data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence), inisiatif yang bisa dilakukan dari data nasional, hingga pemanfaatan data dalam bisnis perbankan, e-dagang, dan transportasi.
Ketua Panitia Konferensi Big Data Indonesia 2018 Sigit Prasetyo menyatakan, konferensi ini diadakan bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai konsep teknologi data raksasa, sains data, dan kecerdasan buatan. Selain itu, peserta yang mengikuti konferensi ini juga didorong agar lebih sadar terhadap pentingnya penguasaan teknologi data raksasa di Indonesia.
”Di sini (Konferensi Big Data Indonesia), akademisi, peneliti, profesional, pengguna data, serta peminat big data dipertemukan secara bersama-sama. Mereka bisa bertukar pikiran dan berbagi pengalaman dalam hal implementasi big data di semua aspek,” ujarnya.
Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia Ricky J Pesik berharap, Kegiatan ini bisa menunjukkan Indonesia memiliki kompetensi lokal yang sangat memadai dalam penguasaan data dan teknologi. Selain itu, pengembangan data raksasa juga bisa lebih optimal dan bermanfaat bagi kepentingan nasional.