DEPOK, KOMPAS — Operasi penanggulangan yang dilakukan Polri terhadap penyanderaan dan penguasaan Rumah Tahanan Cabang Salemba yang berada di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, oleh tahanan kasus terorisme telah selesai. Hampir semua tahanan kasus terorisme yang menguasai rumah tahanan dan merebut senjata serta amunisi milik Polri dikabarkan telah dikuasai dan menyerahkan diri.
Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin yang memimpin operasi penanggulangan ini mengatakan, meski menguasai rumah tahanan selama 36 jam, saat ini hampir semua tahanan kasus terorisme telah menyerahkan diri. Syafruddin mengungkapkan, penyanderaan terhadap sembilan anggota Polri dilakukan oleh semua tahanan kasus terorisme yang berjumlah 156 orang.
Ia mengatakan, seluruh jajarannya ditekankan untuk tetap berkepala dingin dalam melakukan upaya penanggulangan, meskipun dari sembilan orang polisi yang disandera, lima orang dibunuh dengan sadis.
”Operasi (penanggulangan) penyanderaan dan pembunuhan sadis yang dilakukan para tahanan berjalan selama 36 jam. Terdapat 156 tahanan yang melakukan penyanderaan. Polri dalam menangani berupaya sepersuasif mungkin. Saya selalu tekankan kepada tim dari semua unsur untuk berkepala dingin walaupun teman-temannya menjadi korban pembunuhan. Operasi dilakukan dengan upaya persuasif walaupun teman-teman mereka dibantai secara sadis. Kami dapat tanggulangi ini semua dengan meminimalkan korban. Operasi sudah berakhir pada pukul 7.15 dan kesempatan ini saya gunakan menemui rekan-rekan (media) sekalian,” kata Syafruddin.
Sementara itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto yang menggelar jumpa pers seusai konferensi pers yang dilakukan Wakil Kepala Polri dan jajarannya menyatakan bahwa operasi penanggulangan penyanderaan dan penguasaan Rutan Cabang Salemba di Mako Brimob berlangsung sukses. Wiranto menuturkan, meski ada 10 orang tahanan terorisme yang melawan ketika satuan tugas operasi memberikan ultimatum terakhir untuk menyerahkan diri, pada akhirnya ke-10 tahanan tersebut menyerahkan diri. ”Dengan demikian, semua tahanan terorisme tersebut telah menyerahkan diri,” kata Wiranto.
Syafruddin mengatakan, Polri berterima kasih terhadap seluruh jajarannya yang telah dengan penuh kesabaran melalui drama penyanderaan yang mengakibatkan lima anggota Polri gugur. ”Saya ucapkan terima kepada seluruh jajaran Polri yang dengan penuh kesabaran (bertugas) dengan baik, karena ini tugas yang sangat berat. Kepada semua pihak yang membantu dengan doa, saya banyak terima Whatsapp berupa doa, membantu support tulus dan ikhlas, terutama media yang berada di sini dengan sabar dan ikhlas menunggu,” tuturnya.
Operasi penanggulangan yang dilakukan Polri, menurut dia, telah membuahkan hasil dengan menyerahnya sebagian besar tahanan terorisme. ”Kami informasikan bahwa sebagian, karena ini masih di sana dalam proses penanggulangan yang dilakukan petugas Polri, sehingga saya nyatakan, sebagian besar, di atas 90 persen, telah menyerahkan diri. Tentu ini berkat keteguhan hati petugas untuk bisa mengendalikan diri sehingga kami bisa hindari jatuhnya korban.” kata Syafruddin.
Untuk lebih lengkapnya, Syafruddin meminta media bersabar hingga satu jam ke depan. ”Mudah-mudahan ini seluruhnya. Saya bisa katakan, 99 persen bisa terselesaikan tanpa ada korban. Kita tunggu satu jam ke depan,” katanya.
Ia menyebutkan bahwa selama 36 jam terakhir, semua tahanan terorisme yang berada di Rutan Cabang Salemba di Mako Brimob melakukan penyanderaan terhadap sembilan anggota Polri. ”Jadi, yang melakukan semua tahanan, jumlahnya 156 orang, menyandera sembilan orang anggota Polri, di antaranya lima anggota Polri gugur dengan cara dibunuh secara sadis,” ujarnya.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.