SEMARANG, KOMPAS Bangunan Pasar Johar, Kota Semarang, Jawa Tengah, yang hangus terbakar 2015, akan dikembalikan ke bentuk aslinya. Tiang-tiang cendawan ciri khas cagar budaya karya arsitek Belanda Thomas Karsten bakal dipertahankan.
Sekretaris Dinas Tata Ruang Kota Semarang Irwansyah mengatakan, revitalisasi Pasar Johar dipastikan mengacu kaidah-kaidah cagar budaya. "Tiang cendawan dan gedung dua lantai, ciri khas pasar karya Karsten, dipertahankan. Desain bangunan dibuat sama persis seperti pertama dibangun tahun 1939. Letak pasar lebih rendah 1-1,5 meter dari jalan raya, akibat peninggian jalan terus dilakukan,” kata Irwansyah, Jumat (4/5/2018).
Revitalisasi bangunan cagar budaya Pasar Johar dilakukan bertahap dalam kurun 2017-2019. Untuk tahap pertama, Pemerintah Kota Semarang mengalokasikan dana sekitar Rp 50 miliar dari APBD 2017 guna pemasangan tiang penyangga dan penguatan struktur bangunan. Bangunan pasar terdiri dari bagian utara, tengah, dan selatan.
Namun, sesuai pantauan pada Jumat, tidak ada aktivitas revitalisasi di Pasar Johar. Menurut sejumlah pedagang, aktivitas berhenti sejak empat bulan lalu. Warga dan pedagang bebas berkeliaran karena tidak ada petugas yang berjaga. Sejumlah seng dan triplek tebal untuk memagari area cagar budaya, juga rusak.
Di dalam pasar, tiang-tiang penyangga bangunan terpasang. Tiang berupa besi tebal itu berfungsi menahan konstruksi bangunan cagar budaya agar tidak mudah roboh. Penguatan struktur dengan material fiber reinforced polymer baru dilakukan di bangunan pasar sisi selatan.
Irwansyah mengaku, pengerjaan terhenti karena masih proses lelang untuk pasar bagian tengah dan utara. Pengerjaan tahap kedua ini dilakukan langsung pemerintah pusat melalui Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan Provinsi Jateng dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Total anggaran revitalisasi itu mencapai Rp 350 miliar.
Mulai awal Juni
Secara terpisah, Kepala Satker Penataan Bangunan dan Lingkungan Jateng Kementerian PUPR Deni Arditya mengatakan, proses pengerjaan akan kembali dimulai awal Juni. Struktur bangunan yang terbakar harus diuji ulang untuk meneliti kekuatan konstruksi beton. Teknik perbaikan dengan menguliti konstruksi beton untuk diberi penyangga dan dicor ulang.
Konsep revitalisasi Pasar Johar mencakup perbaikan bangunan lama dan pendirian bangunan baru. Gedung baru dibangun empat lantai guna menampung pedagang di sekitar pasar lama, seperti kompleks pertokoan Kanjengan, Pasar Yaik Permai, dan Pasar Yaik Lama.
“Pasar Yaik Permai dan Pasar Yaik Lama akan dialihfungsikan menjadi alun-alun pasar lengkap dengan area parkir bawah tanah (basement),” kata Irwansyah.
Pembangunan dan penataan kompleks pasar yang digadang-gadang menjadi terbesar se-Asia Tenggara ini ditargetkan selesai akhir 2019. Nantinya, pasar bisa menampung 7.500 pedagang kios dan lapak serta 1.200 pedagang pancakan (emperan-tanpa kios). Total anggaran revitalisasi kompleks Pasar Johar mencapai Rp 720 miliar.
Sunarti (40), pedagang yang menempati pasar darurat di area Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), berharap target operasi Pasar Johar tak meleset lagi. Rata-rata omzet pedagang turun hingga 50 persen karena lokasi pasar darurat sepi. Selain itu, akses jalan menuju pasar banyak lubang dan kontur tidak rata.