NTT-China Jajaki Penerbangan Langsung ke Labuan Bajo
Oleh
Kornelis Kewa Ama
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Pemerintah China menjajaki penerbangan langsung dari Beijing ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Penerbangan bisa dijadwalkan satu kali dalam satu pekan atau dapat diatur sesuai kebutuhan.
Pemprov NTT sedang mengkaji peraturan daerah perlindungan terhadap turis asing berupa asuransi keselamatan selama berkunjung.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya, di Kupang, Jumat (4/5/2018), mengatakan sudah dua kali melakukan pertemuan dengan Pemerintah China. Pertemuan pertama dengan China berlangsung di Beijing, Oktober 2017, dan yang kedua di Denpasar, Maret 2018, dengan Konsulat Jenderal China di Denpasar.
”Kami menjajaki kerja sama bidang pariwisata dan investasi. Pemprov NTT mendorong adanya penerbangan langsung dari China ke Labuan Bajo atau Kota Kupang. Permintaan ini sedang dikaji Pemerintah China,” tutur Frans.
Menurut Frans, jika pilihannya ke Labuan Bajo, wisatawan China tidak hanya bisa berkunjung ke Labuan Bajo, tetapi juga dapat menikmati sejumlah obyek wisata unggulan di Flores, seperti Wae Rebo di Manggarai, Kampung Adat Bena di Ngada, danau tiga warga Kelimutu di Ende, dan banyak lagi.
NTT memiliki sejumlah keunggulan untuk destinasi wisata, di laut, darat, alam, budaya, binatang purba, dan sejarah. Semua itu mudah dijangkau dan dinikmati.
Sarana dan prasarana di setiap tujuan destinasi cukup tersedia kecuali destinasi yang belum dikenal masyarakat umum. Hampir semua destinasi yang sudah populer dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung untuk kenyamanan pengunjung.
Sebanyak 22 kabupaten/kota di NTT selalu aman dikunjungi. Masyarakat NTT tidak memiliki budaya kekerasan sekalipun, misalnya, mereka gemar meminum minuman beralkohol karena faktor budaya. Mereka selalu menghargai perbedaan, keberagaman, toleransi, dan kekeluargaan yang akrab.
Pemprov NTT mengharapkan ada penerbangan langsung dari China ke Labuan Bajo meskipun sekali dalam satu pekan atau disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan China.
Sementara itu, penerbangan Kupang-Dili-Darwin juga sedang dijajaki kembali untuk mendukung sektor pariwisata, ekonomi, dan perdagangan. Penerbangan Kupang-Dili atau sebaliknya diluncurkan awal Januari 2018 yang dilayani maskapai Air Timor.
Penerbangan Kupang-Dili-Darwin belum terealisasi. Beberapa tahun lalu pernah ada penerbangan langsung Kupang-Darwin, Australia Utara.
Meningkat
Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Jelamu mengatakan, pariwisata NTT tengah menggeliat. Tahun 2008 jumlah kunjungan ke NTT hanya 200.000 orang, tetapi naik menjadi 895.000 orang pada 2017. Sebagian besar wisatawan masuk melalui Labuan Bajo. Target tahun 2018 sebanyak 1 juta wisatawan berkunjung ke NTT.
Animo wisatawan ke NTT terus meningkat sejak pemerintah menetapkan Labuan Bajo sebagai salah satu dari 10 destinasi unggulan nasional 2016.
”Pemprov NTT sedang menyusun perda perlindungan terhadap wisatawan asing selama berkunjung ke NTT. Kehadiran mereka selama di NTT diasuransikan sehingga mereka merasa aman atau betah bepergian ke setiap titik destinasi,” ujar Jelamu.
Selama ini, ada beberapa turis asing yang mengalami kecelakaan di jalan saat menuju destinasi tertentu, tetapi tidak memiliki asuransi sehingga ia harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk berobat.
Jika kehadiran turis asing diasuransikan, keinginan mereka berkunjung ke NTT diprediksi makin tinggi. Provinsi Bali sudah mengasuransikan wisatawan asing yang berkunjung ke daerahnya.