Bandara Djalaluddin Masih Tutup Usai Lion Air Tergelincir
Oleh
Jean Rizal Layuck
·2 menit baca
MANADO, KOMPAS - Penerbangan ke dan dari Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo hingga Senin (30/4-2018) pukul 15.00 Wita masih tutup akibat pesawat Lion Air tergelincir pada Minggu (29/4/2018) malam.
Agar bisa terbang ke kota lain, seperti ke Manado, Palu, Jakarta, dan Makassar, sejumlah warga atau calon penumpang pesawat udara harus menempuh jalan darat 400 kilometer ke Manado selama sekitar sembilan jam.
Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dihubungi Senin (30/4/29018) siang mengatakan pihaknya telah mendapat pemberitahuan resmi dari otoritas Bandara Djalaluddin mengenai penutupan bandara hingga Rabu (2/5-2018) pukul 07.00.
Bandara Djalaluddin ditutup setelah pesawat Lion Air JT 892 yang membawa 174 penumpang dan tujuh kru tergelincir pada Minggu (29/4/2018) pukul 18.35 Wita. Seluruh penumpang dan kru selamat dan sudah dievakuasi. Dua penumpang mendapatkan penanganan medis di rumah sakit meski tanpa luka (no injure).
Akibat penutupan bandara, 14 penerbangan dari grup maskapai Lion Air yakni Wings, Lion, dan Batik dari dan ke Gorontalo ditunda hingga bandara dibuka. Hal yang sama dialami Garuda Airlines melayani penerbangan langsung Gorontalo-Jakarta dan Gorontalo-Manado.
Maskapai penerbangan Lion Air melayani rute penerbangan Gorontalo, Manado, Palu, Makassar, dan Jakarta. Grup Lion Air akan meminimalisasi dampak yang timbulkan dari kejadian itu supaya penerbangan lainnya tidak terganggu.
Dari Gorontalo dilaporkan tim investigasi dari Kementerian Perhubungan, KNKT dan PT Lion Air Jakarta akan tiba di Gorontalo dengan menempuh perjalanan darat dari Manado, Senin pagi. Proses evakuasi pesawat Lion Air JT 892 dari landasan pacu direncanakan berlangsung pada Selasa besok.