SOLO, KOMPAS — Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April dirayakan dengan meriah di sejumlah daerah. Salah satu kampung yang memperingati secara unik perayaan kesetaraan hak bagi perempuan Indonesia itu adalah Nayu, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.
Berbagai lomba dengan peserta khusus ibu rumah tangga dilangsungkan di jalan utama pedukuhan itu. Para perempuan tersebut tidak canggung menampilkan kekuatan mereka dalam lomba mendorong drum di jalan menanjak, lomba tarik tambang, lomba balap karung beregu, serta adu ketepatan menendang bola.
Acara yang digelar secara sederhana tetapi meriah itu berlangsung penuh suasana keakraban antarwarga. ”Acara ini menjadi hiburan bagi kami, kaum ibu-ibu, karena di tempat kerja kami belum tentu ada perayaan (Hari Kartini),” ujar Kushandari, salah satu peserta lomba mendorong drum yang bekerja di Pasar Klewer, Solo, Sabtu (21/4/2018).
Lomba tersebut digelar di kampung yang dideklarasikan sebagai ”Kampung Piala Dunia”. Bendera dari 32 peserta event sepak bola kelas dunia itu dilukis di aspal jalan kampung itu dan menjadi landasan tempat para ibu rumah tangga berpacu mendorong drum. Meski Piala Dunia baru akan berlangsung Juni mendatang, gema kemegahan acara tersebut mulai terasa di pedukuhan itu.
Menurut penggagas acara Mayor Haristanto, acara tersebut untuk merefleksikan semangat sukacita bagi perempuan. ”Hari ini adalah hari bagi para ibu. Kita beri kesempatan mereka bersukacita dan keluar dari kepenatan sehari-hari,” ujarnya.
Melalui kegiatan itu, lanjut Mayor, mereka dapat berekspresi secara bebas serta tampil penuh percaya diri. Lomba juga menjadi sarana untuk menanamkan semangat gotong royong dan kerja sama antarwarga.