Konsep kawasan berorientasi transit (TOD) sudah digaungkan. Konsep ini ditargetkan terwujud dalam dua tahun mendatang di empat terminal. Namun, kondisi sejumlah terminal saat ini masih mangkrak. Sosialisasi pun masih minim.
Terminal Jatijajar di Kota Depok, misalnya, sudah dua tahun selesai dibangun namun tidak kunjung difungsikan hingga kini. Pantauan di lokasi, Minggu (15/4/2018), terminal yang dibangun sejak 2010 itu terlihat sepi dan ditumbuhi rumput liar panjang. Sejumlah anak muda nongkrong di area terminal. Jejak coretan vandalisme terlihat di beberapa sudut tembok terminal. Ada pula tiang terminal yang retak dan rusak.
Medi (39), pedagang kopi di sekitar terminal, mengatakan, sejak tahun 2012, Terminal Jatijajar mangkrak dan tidak dihuni. Akhirnya, terminal justru digunakan untuk kegiatan komunitas seperti pengajian akbar, latihan pencak silat, dan kegiatan musik. Pada akhir pekan, terminal kerap digunakan untuk tempat nongkrong anak muda.
“Kami warga sekitar berharap terminal ini segera dioperasikan karena jika sudah dioperasikan, kami bisa ikut mencari nafkah di sini,” kata Medi.
Jika dilihat dari kondisi sekarang, lahan terminal sudah mepet dengan lahan milik PT Perhutani maupun lahan milik warga. Menurut Medi, jika benar akan dibangun hunian vertikal seperti apartemen, tentunya pemerintah membutuhkan tambahan lahan.
Adapun Pemkot Depok belum tahu rencana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) membangun TOD di Terminal Jatijajar.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, Terminal tipe A yang pengelolaannya harus diserahkan kepada pemerintah pusat. Saat ini, serah terima dari Pemkot Depok ke Kementerian Perhubungan sedang diproses. Masih ada beberapa sarana dan prasarana yang harus diperbaiki karena rusak selama terminal belum digunakan.
Ia menambahkan, selama ini, Pemkot Depok sudah berkoordinasi dengan BPTJ terkait rencana pengembangan TOD. “Selama ini, rapat intensif yang kami lakukan dengan BPTJ justru membahas tentang integrasi moda transportasi untuk kawasan TOD Pondok Cina dan eks terminal terpadu Depok,” kata Dadang, Minggu.
TOD Pondok Cina dan eks terminal terpadu Depok bakal masuk dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Depok.
Dadang berharap, jika TOD akan dikembangkan di Terminal Jatijajar, kawasan tersebut harus memberikan manfaat bagi warga Depok dan sekitarnya. Ia meminta supaya pemerintah tidak sepenuhnya menyerahkan skema penjualan kepada pihak swasta. Warga menengah ke bawah, terutama para komuter yang membutuhkan hunian dekat terminal atau stasiun harus dapat mengakses hunian ini.
Terminal Pondok Cabe
Adapun Terminal Pondok Cabe di Tangerang Selatan baru selesai dibangun dan belum beroperasi karena menunggu penyerahan dari pemda ke pemerintah pusat.
Terminal Pondok Cabe dibangun di lahan seluas 2,4 hektar. Terminal itu disiapkan menjadi pengganti Terminal Lebak Bulus di Jakarta Selatan, yang menjadi Stasiun MRT. Meskipun belum resmi beroperasi, sejumlah 12 perusahaan otobus (PO) beroperasi di situ.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan Sukanta menyebutkan, terminal itu belum dapat beroperasi karena masih dalam tahap pemeriksaan kelaikan bangunan sebelum diserahkan ke pemerintah pusat. Ia belum dapat menyebutkan kapan penyerahan itu akan dilakukan. “Secepatnya,” ujarnya.
Jumat pekan lalu, tampak beberapa bus parkir di halaman terminal. Ke depan, terminal hanya menjadi tempat menaikkan dan menurunkan penumpang, tidak untuk parkir bus. Apalagi jika di lokasi itu juga akan dibangun pemukiman vertikal dan area komersial.
Terminal Pondok Cabe saat ini dikelilingi kawasan pemukiman. Dekat pintu masuk terminal bakal berdiri perumahan. Lahan kosong yang terhampar dikelilingi pagar bertuliskan nama pemukiman itu. (RTS/UTI/DEA/PIN)