TUBAN, KOMPAS — Evakuasi truk yang tercebur di Sungai Bengawan Solo akibat ambruknya Jembatan Babat Widang di Tuban, Jawa Timur, dilanjutkan Selasa (17/4/2018) malam. Sebuah crane berkekuatan 50 ton didatangkan dari PT Pertamina JOB P-PEJ Tuban.
Crane mulai melakukan evakuasi sekitar pukul 21.30. Ada tiga truk dan satu sepeda motor yang berada di dasar jembatan dengan ketinggian sekitar 20 meter.
”Evakuasi truk untuk memastikan tidak ada korban yang masih terjebak,” kata Mucharom Rosyadi, salah satu anggota dari kantor SAR Surabaya di lokasi kejadian.
Sebelumnya saat siang, sudah ada satu crane yang didatangkan untuk mengevakuasi truk. Namun, crane itu tidak mampu mengangkat karena beban truk yang terlampau berat. Crane berkekuatan 25 ton itu akhirnya digantikan crane dengan kekuatan lebih besar, 50 ton.
Hingga pukul 22.30, ada lima korban yang ditemukan, satu di antaranya meninggal. Korban meninggal adalah Muhlisin (49), sopir truk pengangkut limbah smelter.
Sementara empat korban luka adalah Samsul Arif (48), sopir truk muatan pasir; Saiful Arif (35), sopir truk muatan kosong; serta dua pengendara sepeda motor, Ubaidillah (20) yang berboncengan dengan Rizal Hafifudin.
Ambruknya jembatan yang menghubungkan Lamongan dan Tuban ini terjadi sekitar pukul 10.30. Tiga truk berada pada satu tumpuan yang sama, yakni di ujung segmen 3. Satu truk bermuatan pasir, satu truk bermuatan limbah smelter, dan satu truk tanpa muatan.
”Tiga truk tersebut memiliki berat sekitar 100 ton, padahal kekuatan jembatan hanya 40 ton,” kata Kepala Bidang Pembangunan Jalan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional VIII Surabaya Yuliansyah.