Kejar Target, Rangkaian Perdana LRT Diletakkan di Lintasan Utama
Oleh
DD12
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rangkaian perdana kereta ringan atau light rail transit diangkat ke rel utama di Kelapa Gading pada Minggu (15/4/2018) dini hari. Hal ini berbeda dari kebiasaan di mana rangkaian yang baru diantar dan belum beroperasi diletakkan di depo atau tempat penyimpanan rangkaian kereta.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi menyatakan, rangkaian light rail transit (LRT) perdana ini diletakkan langsung di lintasan utama mengingat target yang diberikan. LRT harus bisa beroperasi saat Asian Games 2018 pada Agustus mendatang.
”Kami mempertimbangkan proses sertifikasi dan pengujian dari Kementerian Perhubungan. Oleh karena itu, secepatnya akan diuji coba. Jika proses (sertifikasi) cepat, lebih banyak lagi kereta yang beroperasi,” ujarnya saat ditemui di lokasi proyek depan Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Untuk menyambut Asian Games 2018 di Jakarta, Setya mengatakan, target KRL yang beroperasi di koridor Kelapa Gading-Velodrome ini adalah tiga rangkaian. Setiap rangkaian terdiri dari dua kereta dengan kapasitas angkut sekitar 270 penumpang per rangkaian.
Setya menjelaskan, cuaca yang sering hujan akhir-akhir ini membuat pekerjaan jadi terhambat. Pada Februari, Jakpro memprioritaskan pembangunan lintasan utama koridor Mal Kelapa Gading-Velodrome. Saat ini, secara teknis jalur ini sudah bisa dilalui rangkaian kereta untuk uji coba.
Setya khawatir, jika rangkaian perdana ini diletakkan di depo, Jakpro akan kesulitan melakukan uji coba karena harus menunggu depo rampung terlebih dahulu.
”Depo hanya untuk perawatan dan penyimpanan. Kami coba geser keterlambatan ke depo karena fokus ke main line (lintasan utama). Jadi, rangkaian ini akan diletakkan di lintasan utama sampai Juni. Asumsinya, Juni tes, depo sudah selesai,” katanya.
Menurut Setya, peletakan rangkaian perdana di lintasan utama juga bertujuan untuk meningkatkan moral dan semangat para pekerja. Ia berujar, pekerjaan ini memiliki tingkat kesulitan tinggi sehingga harus punya semangat terus-menerus.
Proses pengangkutan rangkaian memakan waktu lebih dari tiga jam. Paket rangkaian yang terdiri dari dua kereta ini bergerak dari Pelabuhan Tanjung Priok pada Sabtu (14/4/2018) pukul 22.00 dan tiba di lintasan depan Mal Kelapa Gading sekitar pukul 01.30 hari berikutnya. Truk pengangkut rangkaian ini juga tidak pernah melaju lebih dari 10 km per jam.
”Hambatan utama ada di permukaan jalan yang tidak rata. Hal ini meningkatkan risiko kecelakaan jika berjalan dengan kecepatan yang lebih tinggi. Jadi, bukan terkendala lalu lintas,” katanya.
Selanjutanya, kedua kereta diangkat menggunakan crane atau alat pengangkut ke lintasan dengan tinggi sekitar 10 meter dari permukaan tanah. Pengangkutan kereta pertama memakan waktu sekitar 20 menit dan berjalan tanpa hambatan.
Setya menjelaskan, setelah kedua kereta berada di lintasan utama, proses berikutnya adalah penyambungan sistem dari kedua kereta sehingga menjadi satu rangkaian. Proses ini menghabiskan waktu dua hingga empat minggu.
”Pengiriman rangkaian berikutnya akan dilakukan setiap akhir bulan. Bulan Mei ini, menurut rencana ada dua kereta, tetapi Juni-Juli akan diusahakan mendatangkan lebih dari dua,” ujarnya.
Camat Kelapa Gading Manson Sinaga saat ditemui di lokasi proyek menjelaskan, dalam proses ini tidak terjadi kemacetan arus lalu lintas berkat koordinasi dengan pelaksana.
”Kami mengerahkan personel dari tiga pilar, yaitu kecamatan, koramil (Komando Rayon Militer), dan kepolisian serta satpol PP dan Satuan Pelaksana Perhubungan. Semoga lancar hingga selesai,” ujarnya.
Manson berujar, sosialisasi dengan masyarakat telah dilakukan sejak dua hari yang lalu. Pihak-pihak yang menjadi target sosialisasi adalah pelaku-pelaku usaha yang berada di pinggir jalan proyek serta RW 12 dan RW 18 karena memiliki jalur keluar perumahan yang berpotongan dengan jalan proyek.