Hamdan Sayuti dan Yulianingsih Berjaya di Jogja Marathon
Oleh
Haris Firdaus
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Pelari jarak jauh asal Sumatera Barat, Hamdan Sayuti, berhasil menjuarai lomba lari Mandiri Jogja Marathon 2018 untuk kategori full marathon nasional pria. Sementara itu, di kategori full marathon nasional putri, pelari asal Jawa Timur, Yulianingsih, menjadi yang tercepat.
Mandiri Jogja Marathon 2018 digelar pada Minggu (15/4/2018) dengan mengambil tempat start dan finis di kompleks Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lomba yang diikuti sekitar 8.000 peserta dari 22 negara itu terbagi di empat kategri, yakni full marathon (42,195 kilometer), half marathon (21 km), 10 km, dan 5 km.
Di kategori full marathon nasional pria, berdasarkan catatan dari race management Mandiri Jogja Marathon 2018, Hamdan Sayuti berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 2 jam 40 menit 25 detik. Dengan catatan waktu ini, berarti Hamdan berlari dengan pace rata-rata 3 menit 49 detik (menyelesaikan 1 km dalam waktu 3 menit 49 detik).
Hamdan berhasil menyisihkan Rudi Febriade yang finis di urutan kedua dengan catatan waktu 2 jam 41 menit 28 detik serta Suwandi yang ada di posisi ketiga dengan waktu 2 jam 42 menit 23 detik. Dilihat dari selisih waktu antara Hamdan dan dua pesaingnya, perebutan juara di kategori full marathon nasional pria tampaknya berlangsung cukup ketat.
Di kategori full marathon nasional putri, Yulianingsih finis di urutan pertama dengan catatan waktu 3 jam 2 menit 57 detik. Pada ajang serupa tahun lalu, Yulianingsih juga menjadi juara pertama kategori yang sama dengan catatan waktu 3 jam 7 menit 33 detik.
Berbeda dengan persaingan di kategori full marathon nasional pria yang berjalan cukup ketat, persaingan di nomor putri lebih tampaknya lebih ”longgar”.
Sebab, juara kedua di kategori tersebut, yakni Olivia Sadi, finis sekitar 17 menit setelah Yulianingsih dengan catatan waktu 3 jam 20 menit 16 detik. Sementara itu, sang juara ketiga, yakni Helda Napitupulu, finis dengan catatan waktu 3 jam 51 menit 22 detik.
Dominasi Kenya
Meski Hamdan dan Yulianingsih berhasil menjadi yang tercepat di kategori full marathon nasional, mereka belum bisa menjadi juara di kategori full marathon open yang mengikutsertakan pelari asing. Dalam Mandiri Jogja Marathon 2018, para pelari Kenya mendominasi di kategori full marathon open, baik putra maupun putri.
Di kategori full marathon open putra, Geoffrey Birgen dari Kenya menjadi yang tercepat dengan waktu 2 jam 21 menit 55 detik. Di kategori full marathon open putri, Peninah Jepkoech Kigen yang juga dari Kenya berhasil meraih juara pertama dengan waktu 2 jam 53 menit 35 detik.
Dominasi pelari Kenya dalam Mandiri Jogja Marathon 2018 sebenarnya bukan sesuatu yang mengejutkan. Sebab, secara internasional, kebanyakan para jawara lomba lari jarak jauh saat ini memang berasal dari sejumlah negara Afrika, termasuk Kenya. Pemegang rekor dunia full marathon saat ini, yakni Dennis Kimetto, juga berasal dari Kenya dengan catatan waktu 2 jam 2 menit 57 detik.
Wisata
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Mandiri Jogja Marathon bukan hanya ajang untuk adu cepat lari, tetapi juga untuk mempromosikan kekayaan wisata dan budaya yang dimiliki Yogyakarta. Oleh karena itu, lomba lari tersebut bisa disebut sebagai ajang sport tourism yang menggabungkan kegiatan olahraga dan pariwisata.
”Kami senang bisa menggabungkan olahraga dan wisata,” ujar Kartika di sela-sela Mandiri Jogja Marathon. Dia menambahkan, dari sekitar 8.000 peserta lomba tersebut, 80 persennya berasal dari luar kota sehingga penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon diharapkan bisa ikut menggerakaan perekonomian dan pariwisata di Yogyakarta.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mendukung penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon sebagai kegiatan sport tourism. ”Kegiatan ini penting untuk meningkatkan awareness (pengenalan) tentang Candi Prambanan sehingga makin banyak turis dari luar negeri dan dalam negeri yang datang ke sini,” ujarnya.