Uji coba pembatasan kendaraan dengan sistem ganji-genap, akan diujicobakan di Tol Jagorawi dan Tol Tangerang, Senin (16/4/2018). Sejumlah bus pemukiman ditambah untuk mengakomodasi warga terdampak.
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS Sejumlah 60 bus disiapkan untuk melayani warga terdampak kebijakan ganjil genap di tol Jagorawi, Tangerang, dan Cikampek. Penambahan bus diperlukan agar pengguna kendaraan pribadi beralih menggunakan angkutan umum.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihantoro, Kamis (12/4/2018) di Jakarta, mengungkapkan, bus yang ditambah adalah bus pemukiman.
“Untuk sementara ini, ada tambahan 20 bus dari masing-masing arah pintu tol selama uji coba. Ke depan, jumlah bus akan terus ditambah. Kami menjembatani antara perumahan dengan perusahaan angkutan bus,” ujar Bambang.
Kemarin, BPTJ meresmikan bus transjabodetabek premium dari Metland Transyogi ke Blok M dan Mangga Dua. Masing-masing rute dilayani satu bus.
Target utama kebijakan ganjil genap ini adalah memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke bus. Oleh karena itu, jumlah bus terus ditambah.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan BPTJ Karlo Manik menambahkan, sejauh ini, terdapat dua PO yang melayani rute Metland Transyogi-Jakarta yaitu PPD dan Sinar Jaya.
"Harga tiketnya sama dengan bus transjabodetabek premium yang ada di Tol Jakarta-Cikampek (Rp 20.000, tetapi saat ini Rp 10.000 karena promo). Ke depan akan ada bus lain yang masuk dan perumahan lainnya yang juga menjadi tempat keberangkatan,” kata Karlo.
Dari uji coba ganjil-genap di Tol Cikampek sejak 12 Maret, kepadatan kendaraan berkurang dan terjadi peningkatan penumpang moda transportasi umum.
Satu minggu setelah pemberlakuan ganjil-genap, 12 persen pengguna kendaraan pribadi memilih untuk berangkat lebih awal, pukul 04.00.
Adapun 22 persen pengendara memilih mengalihkan rute, di antaranya melalui Gerbang Tol Tambun dan Cikunir.
Sepuluh persen beralih memakai transjabodetabek premium yang memiliki fasilitas Wi-Fi, kursi yang bisa diatur tingkat kemiringan sandarannya, AC, dan colokan listrik.
Sisanya menggunakan moda transportasi lain, seperti bus transjakarta reguler, bus reguler, dan kereta rel listrik (KRL). ”Ada peningkatan penumpang KRL berkisar 2-3 persen dari jumlah normalnya 30.000 penumpang. Sementara itu, penumpang bus reguler bertambah 10 persen dan penumpang transjakarta reguler bertambah 15 persen,” kata Karlo.
Pintu terpadat
Kebijakan ganjil-genap akan diujicobakan di tiga pintu tol, yaitu pintu Cibubur 2 Tol Jagorawi, pintu Kunciran 2 dan Tangerang 2 di Tol Jakarta-Tangerang arah Jakarta.
“Gerbang Kunciran 2 dan Tangerang 2 dipilih karena paling banyak menyumbang kendaraan, lebih dari 7.000 kendaraan. Karena itu, dari arah Tangerang 2 disiapkan lajur bus hingga arah Tomang. Kami terus berkoordinasi dengan Jasa Marga mengenai hal itu,” kata Bambang. Adapun pintu Cibubur 2 merupakan terpadat di Tol Jagorawi dengan 10.280 kendaraan.
Untuk Tol Tangerang, truk juga dilarang melintas. Hal ini disebabkan karakteristik Tol Tangerang sama dengan Tol Cikampek.
Pembatasan angkutan barang tidak diberlakukan di Tol Jagorawi karena jumlah angkutan barang yang melintas sedikit.
Bambang menyebutkan, uji coba akan berlangsung hingga akhir April sambil menunggu terbitnya peraturan menteri. Setelah ada peraturan, diharapkan sistem bisa diterapkan permanen mulai awal Mei.
Karlo menambahkan, ganjil-genap di Tol Jagorawi dan Tangerang diharapkan meningkatkan kecepatan kendaraan hingga 30,7 km/jam. Saat ini, kecepatan hanya 20,8 km/jam.
”Saat uji coba belum ada sanksi bagi kendaraan pribadi. Kendaraan pribadi yang nomor pelatnya tidak sesuai dengan jadwal ganjil-genap oleh petugas yang berjaga akan diminta berputar. Namun, saat sudah diberlakukan resmi dan sudah ada Peraturan Menteri Perhubungan pada Mei 2018, pihak kepolisian akan melakukan tilang bagi yang melanggar,” ujar Karlo.
Sosialisasi dilakukan di gerbang tol Tangerang 2 dan Kunciran 2, dengan adanya spanduk berisi informasi mengenai penerapan sistem ganjil-genap pukul 06.00 hingga pukul 09.00 hari Senin hingga Jumat. Ganjil-genap tidak berlaku di hari libur nasional. “Sosialisasi dilakukan agar masyarakat tidak kaget jika kebijakan ini diujicobakan pada pekan depan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Saeful Rohman.
Ia menambahkan, petugas bersiaga di pintu tol untuk membantu pengendara saat uji coba. (UTI/RTS/PIN/DD06/DD14)