Jasa Titip Jadi Tren, Garuda dan Citi Berikan Ekstra Bagasi 20 Kilogram
Oleh
DD09
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam setahun terakhir, tren jasa titip oleh-oleh meningkat. Melihat kecenderungan ini, Garuda Indonesia dan Citi Indonesia memberikan bonus bagasi 20 kilogram untuk setiap penerbangan menggunakan Garuda Indonesia Citi Card.
Secara sederhana, jasa titip atau lebih populer dengan istilah ”jastip” berarti meminta pada seorang yang bepergian ke luar kota atau ke luar negeri untuk membeli oleh-oleh. Terdapat suatu nominal tertentu sebagai pembayaran jasa titip tersebut, baik kesepakatan kedua belah pihak maupun ditentukan oleh pihak yang dititipkan oleh-oleh.
Berdasarkan Google Trends, pencarian dengan kata kunci ”jasa titip” dalam setahun terakhir meningkat sekitar empat kali lipat. Pada akhir 2016, nilai popularitas pencariannya berkisar 19 poin. Pada Maret 2018, nilai popularitas pencariannya mencapai 80 poin.
Tren jasa titip yang menjadi bagian dari gaya hidup bepergian dijadikan momentum bagi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan Citi Indonesia untuk mempromosikan Garuda Indonesia Citi Card (GICC).
”Kami melihat tren jasa titip ini di masyarakat Indonesia, misalnya saat ada yang ke Surabaya, dia akan dititipkan untuk membeli sambal atau olahan ikan yang hanya ada di sana,” kata Head of Co-Brands Cards Citi Indonesia Nining Suryani dalam acara bertajuk ”Bring More Home” di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (12/4/2018).
Jasa titip ini, menurut Nining, akan menambah berat bagasi dalam penerbangan. Berdasarkan survei sederhanan yang dilakukannya, sebanyak 60 persen dari pelanggan GICC sering kelebihan muatan.
Oleh sebab itu, keunggulan ekstra bagasi sebanyak 20 kg digaungkan kembali. ”Kami harap dengan ekstra bagasi 20 kg, pelanggan kami dapat lebih banyak membawa oleh-oleh tanpa mengkhawatirkan biaya tambahan akibat kelebihan beban,” katanya.
Fasilitas ekstra bagasi 20 kg sudah ada sejak GICC pertama kali diluncurkan, yakni pada 2006. Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pahala Nugraha Mansury memaparkan, sejak 2006 hingga saat ini, jumlah GICC yang beredar sekitar 70.000 kartu.
Pahala menargetkan, pada tahun ini, jumlah kartu GICC yang beredar meningkat dua kali lipat. Menurut dia, pola konsumsi yang bergeser dari barang menjadi pengalaman dapat menunjang pertumbuhan pengguna GICC.
Kartu ini menyasar masyarakat dengan kelompok sosial-ekonomi A dengan penghasilan minimal Rp 15 juta-Rp 18 juta setiap bulan. Batas transaksi GICC rata-rata mencapai Rp 40 juta.
Sementara itu, jumlah pengguna kartu Citi di Indonesia berkisar 700.000 pelanggan. Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan, 10 persennya adalah pengguna jasa Garuda Indonesia.
Sebanyak 13 persen dari total pengeluaran pengguna kartu Citi Indonesia berasal dari pengguna jasa Garuda Indonesia lewat GICC. ”Kami juga akan menggandakan angka pengeluaran tersebut pada tahun ini,” ujar Batara.
Selain ekstra bagasi 20 kg, pemegang GICC akan mendapatkan diskon 5 persen untuk pembelian tiket di kantor atau situs resmi Garuda Indonesia. Pemegang kartu juga dapat check in di konter khusus sehingga meminimalisasi waktu antrean.