MANCHESTER, RABU - Laga kedua babak perempat final Liga Champions yang berlangsung Rabu (11/4/2018) dini hari WIB menyuguhkan fenomena yang mengejutkan. Di dua stadion berbeda dan pada waktu yang sama, Manchester City dan Barcelona, tumbang. Keperkasaan City di Liga Inggris maupun Barcelona di Liga Spanyol tidak berlaku lagi di kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa ini.
City tetap tidak bisa menaklukkan Liverpool di kandang mereka, Stadion Etihad, Rabu dini hari tadi. Meski sudah bermain sangat agresif, tim asuhan pelatih Pep Guardiola ini kalah, 1-2. Sementara di Stadion Olimpico, AS Roma menghajar Barcelona, 3-0.
Upaya terbaik sebenarnya sudah dilakukan City untuk mengejar ketertinggalan agregat gol 0-3 pada laga pertama. Sejak awal laga, mereka terus menekan pertahanan "The Reds" tanpa ampun. Hasilnya, striker Gabriel Jesus mampu membawa City unggul 1-0 sejak pada menit ke-2.
Pemain City, Leroy Sane, kemudian sempat membobol gawang Liverpool dan bersiap melakukan selebrasi. Namun, gol itu dianulir wasit karena dianggap offside.
Seperti biasanya, bintang Liverpool, Mohamed Salah, kembali menjadi pembeda dan mengejutkan City dengan golnya pada menit ke-56. Ketika Liverpool sudah berangsur bisa keluar dari tekanan City, giliran Roberto Firmino yang membuat fans City terdiam dengan gol yang mengunci kemenangan The Reds pada menit ke-77.
Suara peluit wasit tanda berakhirnya laga pun menjadi momen kembalinya Liverpool di babak semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya setelah satu dekade.
Sebaliknya, hasil ini membuat City kembali harus menundukkan kepala. Setelah gagal memastikan gelar juara Liga Inggris akhir pekan lalu karena kalah 2-3 dari Manchester United, "The Citizen" kini harus mencoret trofi Liga Champions dari daftar trofi yang ingin mereka angkat musim ini. Pupus pula harapan mereka untuk bisa meraih status treble winner musim ini.
Setelah gagal memastikan gelar juara Liga Inggris akhir pekan lalu karena kalah 2-3 dari Manchester United, "The Citizen" kini harus mencoret trofi Liga Champions dari daftar trofi yang ingin mereka angkat musim ini.
"Kami akan datang lagi musim depan. Selamat untuk Liverpool," kata Guardiola. Mantan pelatih Bayern Muenchen dan Barcelona itu pun berharap Liverpool sebagai satu-satunya wakil Inggris yang tersisa bisa memberikan kebanggaan untuk publik Inggris.
Guardiola tak lupa mengungkapkan kekesalannya terhadap wasit yang dinilai tidak adil. Pada babak kedua, Guardiola mendapat sanksi akibat memprotes keputusan wasit yang menganulir gol Sane. Ia pun hanya bisa menyaksikan timnya bertarung dari tribune penonton.
Kehilangan karakter
Sementara di Olimpico, Barcelona sebagai tim yang musim ini belum terkalahkan di ajang La Liga, tampak kehilangan karakternya. Roma pun bisa mendominasi permainan dan menuntaskan misi mencetak tiga gol tanpa balas yang tampaknya sudah mustahil.
Meski agregat gol berakhir 4-4, Roma berhak lolos karena mereka mencetak satu gol saat dikalahkan Barcelona 1-4 di Stadion Camp Nou pada laga perdana.
Meski agregat gol berakhir 4-4, Roma berhak lolos karena mereka mencetak satu gol saat dikalahkan Barcelona 1-4 di Stadion Camp Nou pada laga perdana.
Petaka Barcelona berawal ketika striker Roma, Edin Dzeko, mencetak gol pada menit ke-6. Daniele De Rossi kemudian menambah keunggulan menjadi 2-0 ketika sukses mengeksekusi penalti. Adapun gol kemenangan Roma dicetak oleh Kostas Manolas yang menyundul bola tendangan pojok dari Cengiz Under.
Melalui kemenangan ini, Roma mengukir sejarah baru karena mereka berhasil menembus semifinal untuk pertama kalinya ketika Liga Champions memiliki format baru.
Ketika Liga Champions masih bernama Piala Klub Eropa, mereka pernah sampai di semi final pada musim 1983-1984. "Sekarang kami ingin ke final. Kenapa tidak?" kata pelatih AS Roma Eusebio Di Francesco seperti dikutip Football-Italia.
Di kubu Barcelona, kekalahan ini sangat sulit diterima. Mereka selalu kandas di babak perempat final sejak musim 2015-2016. "Saya sangat sedih. Roma bermain lebih baik," kata Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu. Ia pun mengisyaratkan bahwa Barcelona bisa saja tidak lagi bersama pelatih Ernesto Valverde.
Sekarang kami ingin ke final. Kenapa tidak?
Bagaimanapun, penguasa klasemen Liga Inggris dan Liga Spanyol telah tumbang. Kini saatnya menanti nasib penguasa klasemen Liga Italia, Juventus, dan sang juara Liga Jerman, Bayern Muenchen, pada laga kedua perempat final, Kamis (12/4/2018) dini hari WIB.
Juventus masih berharap keajaiban bisa membalikkan ketertinggalan setelah kalah 0-3 dari Real Madrid, sedangkan Bayern lebih beruntung karena pada laga perdana mereka sudah mengalahkan Sevilla, 2-1. (AP/AFP)