JAKARTA, KOMPAS — Empat tersangka pencuri uang di mesin anjungan tunai mandiri atau ATM ditembak kakinya karena menyerang polisi. Mereka dibekuk di sejumlah lokasi dan hari yang berbeda.
Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat (Jakbar) Ajun Komisaris Rulian Sauri, Selasa (10/4/2018), menjelaskan setelah patroli siber mendapatkan informasi, tim ini bersama unit kriminal umum yang ia pimpin menangkap pelaku di Hotel Golden Sky, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), Jumat (6/4/2018). Dari sana tim gabungan internal Polres Metro Jakbar ini menangkap tersangka lain di Jalan Jembatan Besi, Tambora, Jakbar, dan pelaku berikutnya di Kampung Caringin, Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten.
Tersangka Mulyadi (40) dan Rusdi Bawono (37) ditangkap di Hotel Golden Sky Kamar No 105, Jumat (6/4/2018). Tersangka Firmansyah (29) ditangkap di Jalan Jembatan Besi, Tambora, Jakbar, pada Sabtu (7/4/2018), sedangkan tersangka Irfan Maulana (39) ditangkap di Kampung Caringin RT 001 RW 002 Cisoka, Kabupaten Tangerang, Minggu (8/4/2018).
”Mereka diduga telah melakukan aksi ganjal mesin ATM untuk mencuri uang di 36 lokasi,” kata Rulian. Ke-36 lokasi ATM tersebut antara lain ATM di Indomaret Jalan Krendang Selatan No 26, Tambora, Jakbar; di Jalan Gelong Baru, Tomang, Grogol Petamburan, Jakbar; mesin ATM di Muara Karang, Jakut; dan mesin ATM di Alfamart, Bintara, Ruko Mas Niaga, Kota Bekasi.
”Mereka juga beraksi di Alfamart Jalan Muwardi 2, Grogol Petamburan, Tanjung Duren, Jakbar, sebanyak empat kali, di Alfamart Jalan Semeru Raya No 16 Grogol Petamburan, Jakbar, sebanyak sembilan kali, di Indomaret Jalan Krendang Barat No 19, Tambora, Jakbar, sebanyak tiga kali. Di ATM Centre Lokasari Square di Jalan Mangga Besar Raya No 81 Tamansari, Jakbar, beberapa kali,” ungkap Rulian.
Mengutip pengakuan para tersangka, Rulian mengatakan, para tersangka telah meraup uang curian sekitar Rp 700 juta. Rulian menjelaskan, tersangka Rusdi berperan memasukkan tusuk gigi, mengganjal mesin ATM, Mulyadi menipu dan menukar ATM korban. Irfan mengintip PIN korban, dan Firmansyah mengamati situasi.