Pemindahan Truk Trailer dan KA Sancaka yang Tabrakan Belum Rampung
Oleh
Ambrosius Harto
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Hingga Sabtu (7/4/2018) pukul 11.00 WIB, jalur kereta api Surabaya-Solo belum bisa difungsikan kembali. Tim terpadu belum dapat menyelesaikan pemindahan truk trailer dan KA Sancaka yang terlibat kecelakaan pada Jumat pukul 18.20 di pelintasan ilegal antara Stasiun Kedungbanteng dan Stasiun Walikukun di Km 215+8 wilayah Sambirejo, Mantingan, Ngawi, Jawa Timur.
”Diupayakan pemindahan rangkaian kereta dan bangkai truk selesai hari ini untuk selanjutnya pemeriksaan agar jalur bisa segera difungsikan kembali,” ujar Agus Komarudin dari Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) saat dihubungi dari Surabaya pada Sabtu siang.
Kecelakaan itu mengakibatkan gangguan pada perjalanan KA untuk lintas Surabaya (jalur tengah) dan Malang (jalur selatan) melalui Madiun ke Solo. Perjalanan KA menuju Solo-Yogyakarta-Purwokerto dilewatkan melalui jalur utara, yakni Stasiun Surabaya Pasarturi-Stasiun Gambringan-Stasiun Solo Balapan, dilanjutkan sesuai relasi KA.
Sejumlah KA dari Jember, Malang, Madiun, dan Surabaya lewat Solo yang terpaksa memutar lewat jalur utara antara lain Argowilis, Bima, Turangga, Sancaka, Mutiara Selatan, Pasundan, Gaya Baru, Bangunkarta, Gajayana, Matarmaja, dan Mojopahit.
Penumpang yang membatalkan perjalanan akibat kecelakaan itu dipastikan mendapat pengembalian uang tiket 100 persen. Untuk keterlambatan perjalanan 3 jam, diberikan makanan dan minuman ringan. ”Keterlambatan perjalanan 5 jam diberikan makanan dan minuman berat,” ujar Agus.
Selain gangguan pada perjalanan kereta, kecelakaan itu juga menimbulkan korban jiwa. Masinis bernama Mustofa, warga Sumberbening, Balerejo, Madiun, tewas terjepit di lokomotif. Jenazah dibawa ke RSUD dr Soeroto, Ngawi, dan dipulangkan ke rumah keluarga untuk dimakamkan.
Adapun asisten masinis bernama Hendra Wahyudi, warga Bogorejo, Barat, Magetan, terluka sehingga dirawat di Puskesmas Walikukun. Ia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Attin Husada, Ngawi.
Kecelakaan juga menyebabkan tiga penumpang KA Sancaka terluka. Dua di antara korban luka itu harus dirawat di RS Attin Husada. Mereka adalah Muhamad Taufiq Rohman, warga Jakarta Timur, dan Fuad Ujiawan, warga Cirebon. Sementara Muhammad Muafi, warga Sampang, yang juga terluka sempat dirawat di RS Attin Husada, tetapi pulang atas permintaan sendiri.
”KAI menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan perjalanan KA akibat kecelakaan itu. KAI akan secepatnya menormalkan kondisi jalur agar pelayanan kembali bisa diberikan secara maksimal,” ucap Agus.
Kepala Kepolisian Resor Ngawi Ajun Komisaris Besar Pranatal Hutajulu mengungkapkan, dari olah lokasi tabrakan serta keterangan saksi, kecelakaan melibatkan KA Sancaka, truk trailer, dan mobil Toyota Avanza. Penyebab kecelakaan diduga karena truk trailer menghalangi perjalanan KA Sancaka dengan melintang di pelintasan ilegal. Truk itu sebenarnya digunakan oleh KAI untuk proyek rel ganda dan penggantian bantalan beton di lokasi.
Pukul 17.40, tim bongkar bantalan beton selesai menurunkan seluruh muatan dari truk trailer. Pekerjaan dinyatakan selesai dan berhenti. Namun, tanpa pemberitahuan, truk trailer tanpa muatan itu tiba-tiba bergerak dan melintas di pelintasan tanpa pengawalan petugas KAI. Petugas KAI coba mengejar trailer itu dengan menggunakan Avanza, tetapi gagal dan berhenti di dekat trailer.
Pukul 18.25, KA Sancaka dari arah barat menabrak truk trailer tersebut dan menghantam Avanza. Tabrakan mengakibatkan lokomotif dan kereta pembangkit terguling. Kereta restorasi serta tiga kereta eksekutif, bisnis, dan ekonomi anjlok atau keluar dari rel.
”Tadi malam, penumpang dievakuasi ke Jalan Tol Ngawi-Kertosono. Kami mengerahkan tiga bus dan satu truk untuk mengangkut penumpang ke stasiun atau terminal terdekat. Selanjutnya, mereka melanjutkan perjalanan, kebanyakan dengan bus dari terminal,” tutur Pranatal.
Sopir dan kernet truk trailer belum diketahui keberadaannya. Tim penyidik Polri sedang melacak dan mengejar kedua orang dimaksud untuk kepentingan penyelidikan kasus.
Supriyanto dari Humas KAI Daerah Operasi VII Madiun mengatakan, tim terpadu berupaya keras menyelesaikan pemindahan KA Sancaka dan truk trailer. Empat kereta ekonomi telah ditarik ke Stasiun Kedungbanteng, sedangkan lokomotif belum selesai dipindahkan dari lokasi.
Gatut Setiyatmoko dari Humas KAI Daerah Operasi VIII Surabaya menyebutkan, petugas telah bersiap di Surabaya untuk mengantisipasi permintaan penumpang yang ingin membatalkan atau mengalami keterlambatan perjalanan.