logo Kompas.id
UtamaBelajar "Meniti Angin" dari...
Iklan

Belajar "Meniti Angin" dari Korban Stigma Sejarah

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ohNM8ePWOTdUzoK69ggCeHnYMrM=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F04%2Fsusanto-zuhdi1.jpg
Kompas/Aloysius Budi Kurniawan

Prof Susanto Zuhdi saat memaparkan Orasi Ilmiah "Buton dan Kesadaran pada Ruang Sejarah"di Auditorium Gedung 1 FIB Universitas Indonesia, Rabu (4/4).

JAKARTA, KOMPAS -- Hidup di bawah keterancaman selama bertahun-tahun menjadikan masyarakat Buton  tumbuh sebagai manusia yang berintuisi tajam dan mampu beradaptasi di segala situasi. Karena  menerapkan aneka macam strategi untuk bertahan hidup, Buton harus rela  dicap sebagai "pengkhianat" karena bersekutu dengan Belanda.

Menandai peringatan ulang tahunnya ke-65, sejarawan Universitas Indonesia Prof Susanto Zuhdi menyampaikan orasi ilmiah  "Buton dan Kesadaran pada Ruang Sejarah", Rabu (4/4/2018) di Auditorium Gedung I Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Orasi ini disambung dengan diskusi dan peluncuran buku Susanto berjudul Sejarah Buton Yang Terabaikan: Labu Rope Labu Wana dengan pembahas dosen sastra FIB UI Tommy Christommy, peneliti Pusat Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PMB-LIPI) Dedi Supriadi Adhuri, dosen Sejarah FIU UI Kasijanto,  serta moderator Saraswati Dewi.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000