Warga Apresiasi Kehadiran TNI yang Ikut Membangun Desa
Oleh
Megandika Wicaksono
·4 menit baca
PURBALINGGA, KOMPAS – Sejumlah warga mengaku senang dan bangga atas kehadiran TNI melalui program TNI Manunggal Membangun Desa atau TMMD Reguler ke-101 Kodim 0702/Purbalingga yang digelar di Desa Karangjambu, Kecamatan Karangjambu, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Program bertema “TNI Manunggal Membangun Karakter dan Kemandirian Bangsa” ini digelar sebulan ke depan untuk membangun infrastruktur serta memberi penyuluhan.
“Bungah (bahagia) karena jalannya menjadi lebar. Tadinya jalan ini kecil hanya sekitar 2 meter, sekarang bisa dilewati motor dan mobil,” kata Wartiyah (55) warga Desa Karangjambu, Rabu (4/4/2018).
Selain Wartiyah, apresiasi serupa juga disampaikan Sartinem (55) warga Desa Karangjambu dan Sarkim (40) warga Desa Purbasari, Kecamatan Karangjambu, Purbalingga. “Dulu jalan ini hanya jalan setapak. Untuk membawa kayu dari kebun harus dipikul, kendaraan belum bisa lewat,” kata Sarkim yang sehari-hari bekerja sebagai tukang gergaji kayu.
Warga pun tampak bersemangat dan bergotong-royong bersama personel TNI saat membangun talud dan pondasi di sisi jalan makadam atau berupa batu dan tanah. Ibu-ibu ikut membantu membawakan adukan semen dan pasir. Tentara menata batu-batu kali dan bapak-bapak menyusunnya menjadi pondasi yang kokoh.
Komandan Kodim 0702/Purbalingga sebagai Dansatgas TMMD Reguler ke-101 Letnan Kolonel Inf Andy Bagus dalam laporannya menyampaikan, sasaran program ini antara lain pembangunan fisik jalan makadam sepanjang 1.975 meter x 5 meter, pembangunan 3 gorong-gorong dengan ukuran 0,4 meter x 7 meter serta 0,6 meter x 7 meter, pembangunan talud sepanjang 30 meter x 2 meter, pembangunan pagar SMP N 1 Karangjambu sepanjang 25 meter.
Adapun sasaran nonfisik dari program ini antara lain, lanjut Andy, penyuluhan bidang mental ideologi, kesadaran berbangsa dan bernegara, kamtibmas, kesejahteraan masyarakat, serta bidang pertanian. Manfaat dari pelaksanaan program tersebut adalah membuka jalan alternatif, memperlancar arus lalu-lintas, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta meningkatkan kesadaran bela negara, dan cinta tanah air.
Menurut Andy, ada 209 personel yang terlibat dalam program ini, mereka antara lain terdiri dari jajaran TNI, masyarakat, serta mahasiswa dari Universitas Jenderal Soedirman. Total dana mencapai Rp 1,07 miliar dan berasal dari Mabes TNI sebesar Rp 323 juta, APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 160 juta, dan APBD Kabupaten Purbalingga sebesar Rp 590 juta.
Bupati Purbalingga Tasdi juga mengapresiasi kegiatan ini. Menurut Tasdi, Desa Karangjambu dipilih menjadi lokasi TMMD karena tempatnya yang jauh dari kota Purbalingga. Jaraknya sekitar 35 kilometer arah utara dari Alun-alun Purbalingga. Jalan menuju desa ini juga harus melalui sejumlah tanjakan terjal, kelokan dan tikungan tajam. “Sesuai nawacita Presiden Jokowi, kita harus membangun dari pinggiran sehingga daerah-daerah yang zona merah atau banyak yang tertinggal kita dukung,” kata Tasdi.
Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko menyampaikan, ada beberapa persoalan di Jateng, antara lain, jumlah penduduk miskin di Jateng per bulan September 2017 sebanyak 4,197 juta jiwa atau sekitar 12,23 persen. Sedangkan jumlah pengangguran terbuka di Jateng per Agustus 2017 sebesar 4,57 persen. Kemudian indeks pembangunan manusia Jawa Tengah pada 2016 pada angka 69,98. “Inilah sebagian dari PR kita yang harus kita keroyok dan selesaikan bersama-sama,” ujar Heru.
Menurut Heru, TMMD sebagai program lintas sektoral yang melibatkan TNI, kementerian, lembaga pemerintah non kementerian, dan juga pemerintah daerah serta segenap lapisan masyarakat merupakan salah satu langkah nyata strategis guna mengatasi permasalahan yang dihadapi tersebut. “Inilah bagian cara kita merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotong-royongan untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan kita,” kata Heru.
Heru mengatakan, pembangunan infrastruktur, sarana-prasarana, fasilitas umum dan sosial menjadi kebutuhan masyarakat terutama di daerah pedesaan. “Ini sekaligus juga membuka isolasi antardesa sehingga semakin meningkatkan roda perekonomian daerah, meningkatkan kesehatan lingkungan, dan sanitasi,” paparnya.
Program TMMD, kata Heru, juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Dukungan ini dalam rangka membangun karakter generasi penerus bangsa agar ketahanan bangsa yang dijiwai Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika tetap terus terjaga dari gangguan virus sosial berupa terorisme, radikalisme, dan narkoba,” tuturnya.
Heru mengharapkan, semua desa di Jateng semakin maju dan mandiri. “Kita ingin kehidupan rakyat di Jateng makin sejahtera, jalan dan jembatan semakin memadai sehingga aksesibilitas, mobilitas orang dan barang dari dan ke desa semakin lancar,” katanya.