TURIN, RABU -- Mimpi Juventus untuk bisa menjuarai Liga Champions musim ini mulai buyar setelah kalah 0-3 dari Real Madrid pada laga perdana perempat final Liga Champions di Stadion Allianz, Turin, Rabu (4/4) dini hari WIB. Seperti yang sudah diduga, sang mega bintang Real, Cristiano Ronaldo, menjadi sosok yang paling bertanggung jawab.
Bahkan, ketika laga baru berjalan sekitar tiga menit atau tepatnya 2 menit 47 detik, Ronaldo sudah membobol gawang Juventus setelah menyambar umpan silang dari Isco. Ini adalah gol tercepat dalam karier Ronaldo selama tampil di Liga Champions.
Namun, gol tercantik yang pernah dilakukan Ronaldo sepanjang kariernya baru terjadi pada menit ke-62. Ketika Daniel Carvajal memberikan umpan matang, Ronaldo memutuskan untuk melakukan tendangan salto. Ia melompat hingga ujung kakinya lebih tinggi dibandingkan kepala bek Juventus, Mattia De Sciglio, yang juga sedang melompat. Kiper Juventus Gianluigi Buffon hanya bisa terpana ketika bola masuk ke gawangnya.
Tidak hanya fans Real, tetapi fans Juventus ikut berdiri dan bertepuk tangan usai melihat gol spektakuler itu. Ronaldo pun membalas tepuk tangan penonton dan menempelkan telapak tangan di dada sebagai simbol ucapan terima kasih. Ronaldo bukan lagi musuh Juventus malam itu. Ia menjelma menjadi seorang penghibur sejati, seorang seniman sepak bola.
"Jika anda kurang berlatih dan mencoba tendangan seperti ini, punggung anda bisa patah," kata eks pemain sayap Everton dan Chelsea, Pat Nevin, kepada BBC. Ronaldo sudah sangat memahami teknik yang tepat ketika melompat dan juga saat mendarat.
Gol kedua itu pun menandai gol Ronaldo ke gawang Juventus yang ke-9 di ajang Liga Champions. Tidak hanya itu, dalam laga ini, Ronaldo mengukir sejarah sebagai pemain pertama yang mampu mencetak gol dalam setiap laga selama 10 laga beruntun di Liga Champions.
"Kita melihat Ronaldo selalu menjadi pemain luar biasa yang berada pada level tertinggi, bersama Lionel Messi (Barcelona)," kata Buffon. Ronaldo dan Messi, kata Buffon, sudah layak disejajarkan dengan para legenda seperti Pele maupun Diego Maradona.
Kita melihat Ronaldo selalu menjadi pemain luar biasa yang berada pada level tertinggi, bersama Lionel Messi (Barcelona)
Sentuhan Ronaldo di Turin belum selesai. Ia masih bisa melakukan asis kepada Marcelo yang mencetak gol ketiga Real malam itu. Bek asal Brasil itu mengunci kemenangan Real dan memastikan kekalahan pertama Juventus di Turin sejak April 2013 atau sejak 27 laga kandang terakhir mereka di Liga Champions.
Musibah
Kebobolan tiga gol berarti musibah bagi Juventus karena mereka harus menang 4-0 di Stadion Bernabeu pekan depan jika ingin lolos ke semifinal. Apalagi Paulo Dybala diganjar kartu merah dan tidak bisa tampil pada laga kedua nanti.
Bahkan Buffon sudah merasa pesimistis menatap laga kedua nanti. "Saya merasakan penyesalan dan kekecewaan yang sangat dalam karena kami mungkin tidak bisa melaju ke babak selanjutnya," katanya.
Akibat ulah Ronaldo ini, Buffon bisa jadi tidak akan pernah mengangkat trofi Liga Champions, satu-satunya trofi yang belum pernah ia dapatkan.
Akibat ulah Ronaldo ini, Buffon bisa jadi tidak akan pernah mengangkat trofi Liga Champions, satu-satunya trofi yang belum pernah ia dapatkan. Ia kini sudah berumur 40 tahun dan sudah berencana pensiun pada akhir musim ini.
Ronaldo pula yang menghancurkan mimpi Buffon pada musim lalu ketika Real mengalahkan Juventus, 4-1, di laga final di Cardiff. Sama seperti di Turin, Ronaldo juga mencetak dua gol di laga final itu.
Bukan hanya Juventus dan Buffon yang telah menjadi korban Ronaldo. Pada babak 16 besar, Ronaldo juga menghancurkan mimpi Paris Saint-Germain yang sudah berinvestasi besar-besaran untuk memboyong Neymar demi bisa menjuarai Liga Champions. Ia mencetak dua gol ke gawang PSG pada laga pertama dan satu gol pada laga kedua.
Real kini sudah menancapkan satu kaki ke semifinal. Entah mimpi siapa lagi yang bisa dihancurkan Ronaldo. (AFP/REUTERS)