Setelah ditutup 42 jam akibat longsor, Jalan Raya Bogor-Cianjur kembali dibuka untuk motor dan mobil, Jumat (30/3) pukul 15.00. Meskipun begitu, jalur ini belum sepenuhnya aman.
Oleh
·2 menit baca
CIANJUR, KOMPAS - Longsor pada Rabu pukul 21.00 menyebabkan hampir separuh jalan amblas. Lebar jalur yang tersisa hanya pas untuk dilewati dua kendaraan roda empat yang berpapasan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur Dodi Permadi, di Cianjur, Jumat, mengatakan, hujan yang kerap turun membuat pergerakan tanah masih berpotensi terjadi. "Jadi, ancaman longsor susulan wajib diwaspadai.”
Dodi mengatakan, akibat kejadian itu, dua bangunan hotel rusak berat tertimbun material longsor. Sementara, satu bangunan hotel lainnya terancam tertimbun.
Direktur Pembinaan Keselamatan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani masih khawatir longsor susulan akibat pergeseran tanah.
Kementerian Perhubungan akan mengundang Kementerian PUPR dan kepolisian untuk membicarakan rencana dan antisipasi. "Senin ini akan kami bicarakan. Antisipasi perlu disiapkan," tuturnya.
Ia memaparkan, amblesnya jalan ini adalah akumulasi beban tanah yang sering dilintasi dan hujan yang kerap turun sehingga tanah mudah bergeser.
"Kami juga akan mempertimbangkan jalur ini, apakah tetap masih bisa dilintasi dan akan diperbaiki, atau ada alternatif lain. Semua bisa saja terjadi, tergantung penilaian. Untuk saat ini, kami mengimbau masyarakat tetap berhati-hati," ujarnya.
Kapolres Cianjur Ajun Komisaris Besar Soliyah di Puncak, Cianjur, menyatakan, jalur Puncak bisa dilalui kendaraan kecil atas permintaan Pemerintah Daerah Cianjur.
"Tadi Pak Kapolda (Jawa Barat) telah mengecek langsung. Kemudian, kami duduk bersama pihak Kementerian PUPR dan pemda. Bapak Atyanto dari BBPJN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI) juga menyatakan jalan ini masih layak untuk dilewati kendaraan kecil," ujarnya.
Meskipun diizinkan, tutur Soliyah, ahli geologi pusat menyatakan masih ada pergerakan tanah.
Dalam rekaman wawancara yang dirilis Humas Polres Bogor, Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto, mengatakan, dalam waktu dekat, pemerintah akan memapras lereng untuk perluasan jalan.
"Kira-kira 2 meter dari sini sehingga posisi jalan lebih lebar dan aman," ujar Agung di lokasi kejadian.
Pemkab Cianjur, kata Agung, juga akan memindahkan 16 rumah atau warung. "Ini demi keselamatan saudara-saudara kita yang ada di atas," kata Agung.
Penataan ini, menurutnya, ditargetkan selesai sebelum Lebaran.
Ia menambahkan, jalan yang sudah dibuka juga dibatasi untuk sepeda motor dan mobil penumpang. Agung juga berjanji akan menambah rambu-rambu di lokasi karena jalan yang bisa digunakan juga masih terbatas.
Saat proses pengerjaan pemaprasan lereng bukit, menurut Agung, ada kemungkinan penutupan jalan demi keselamatan para pekerja dan pengendara yang melintas. "Kami utamakan keselamatan penumpang," katanya.