Nyak Sandang, Penyumbang Dana untuk Pesawat Pertama RI Segera Operasi Katarak
Oleh
DD13
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Nyak Sandang (91), salah satu penyumbang dana untuk membeli pesawat pertama Indonesia, akan menjalani operasi katarak pekan depan. Laki-laki asal Aceh tersebut dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta usai berkunjung ke Istana Merdeka.
Nyak Sandang adalah warga Desa Lhuet, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh. Ketika berusia 23 tahun, laki-laki kelahiran tahun 1927 itu bersama orang tuanya ikut menyumbang membeli pesawat untuk pemerintah Indonesia dengan menjual sepetak tanah kebun dan 10 gram emas seharga Rp 100.
Sumbangan diberikan untuk membeli pesawat pertama Indonesia atas permintaan Presiden Soekarno, yang menemui Gubernur Aceh Teungku Daud Beureueh di Banda Aceh tahun 1948 (Kompas, 22/3).
Secara keseluruhan, Presiden Soekarno menerima sumbangan dari masyarakat Aceh sebanyak 120.000 dollar Singapura dan 20 kilogram emas murni. Dana digunakan untuk membeli dua pesawat terbang jenis Dakota yang dinamakan Seulawah R-001 dan Seulawah R-002, cikal bakal maskapai Garuda Indonesia. (Kompas, 21/3)
Keponakan Nyak Sandang, Maturidi menyatakan, kondisi pamannya kini berangsur membaik. “Hasil rapat tim dokter adalah Nyak Sandang akan dioperasi mata sebelah kiri pada Selasa, 27 Maret,” katanya, saat ditemui di RSPAD, Minggu (25/3).
Sementara itu, sakit saat akan buang air kecil yang dialami Nyak Sandang di sebuah hotel, Rabu (21/3), malam lalu, dinyatakan dokter akibat adanya gangguan prostat. Sakit tersebut, ujar Maturidi, batal dioperasi karena faktor usia. Dokter mengatakan sakit dapat disembuhkan dengan obat.
Di kamar rumah sakit, Nyak Sandang sedang berbaring, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Maturidi menyatakan, Nyak Sandang kini sulit untuk melihat dan mendengar dengan jelas akibat umurnya yang telah uzur.
Ia baru merespon dengan menggerakkan kepala ketika Maturidi yang sedang duduk di samping kiri tempat tidurnya memberitahu bahwa ia akan difoto dengan Bahasa Aceh.
Sementara itu, Khaidar, anak ketujuh Nyak Sandang, duduk di sebelah kanannya. Sejumlah kenalan dan keluarga juga sedang berada di dalam, menunggui Nyak Sandang.
Rahmat Aulia, Humas Aksi Cepat Tanggap (ACT) Provinsi Aceh, Rahmat Aulia, menambahkan, Nyak Sandang sempat mengatakan ia senang dengan kunjungannya dan betah selama tinggal di Jakarta. ACT Aceh adalah yayasan yang mendampingi Nyak Sandang.
Nyak Sandang bersama Khaidar dan Maturidi sebelumnya bertemu Presiden Joko Widodo, Rabu (21/3). Ketika bertemu Presiden Joko Widodo, Nyak Sandang menunjukkan bukti obligasi Pemerintah Indonesia tahun 1950 yang dimilikinya.
Dalam pertemuan tersebut, ia juga meminta tiga hal kepada presiden, yaitu operasi katarak mata, membangunkan masjid dekat rumahnya di Lamno, dan ibadah haji.
Untuk permintaan yang ketiga, Presiden mengatakan harus berdiskusi dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin terlebih dahulu karena antrean haji yang panjang. Oleh karena itu, presiden menawarkan ibadah umrah untuk sementara waktu (Kompas, 21/3).
Adapun pada hari yang sama jajaran direksi PT Garuda Indonesia datang mengunjungi Nyak Sandang. Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Pahala N Mansury menyatakan, perusahaan penerbangan itu mengapresiasi kontribusi Nyak Sandang hingga terbentuknya PT Garuda Indonesia.
PT Garuda Indonesia adalah maskapai nasional pertama dan terbesar di Indonesia. Garuda Indonesia pernah memeroleh penghargaan dari Skytrax yaitu World Best Economy Class, World Best Economy Class Seat, dan World\'s Best Cabin Crew.
“Kami masih mengkaji bagaimana Garuda dapat memberikan bantuan dan santunan kepada beliau,” kata Pahala. Bantuan yang diberikan termasuk mendukung Presiden untuk memberangkatkannya ke Tanah Suci.
Dalam kunjungan tersebut, Pahala, bersama Direktur Kargo PT Garuda Indonesia Sigit Muhartono dan jajaran sekretaris perusahaan memberikan miniatur pesawat terbang Garuda kepada Nyak Sandang. “Mudah-mudahan kondisinya semakin membaik,” ujarnya.
Tim Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden pun sudah membesuk Nyak Sandang dan keluarganya di RSPAD sambil membawakan album foto pertemuannya dengan Presiden Jokowi (Kompas, 24/3).