Rintik hujan, dingin yang membekukan mengiringi perjalanan saat mengunjungi Jeonju, sebuah kota di selatan Seoul, Korea Selatan. Jeonju selalu indentik dengan bangunan rumah-rumah tradisional Korea Selatan, situs kuil dan industri kreatif yang dibangun anak mudanya.
Ketika kami menyebut tujuan perjalanan adalah Jeonju, salah satu petugas dari Korean Air, Kee Hyun Park, mengatakan, kota itu adalah Yogya-nya Korsel. Sebuah kota tua dengan jejak sejarah peninggalan budaya yang masih dapat terasa hingga kini.
Park yang juga pernah berkunjung Yoyakarta itu menggambarkan bagaimana kota Jeonju memiliki sejumlah kemiripan. Begitu pula Sharon Choi dari Korea Tourism Organization (KTO) yang menemani selama empat hari di Korea Selatan mengatakan, Jeonju adalah salah satu kota tua dengan bangunan kuno di setiap penjurunya.
Setelah menempuh perjalanan empat jam dari Seoul, langkah perjalanan menyusuri kota Jeonju diawali dari gerbang selatan atau dikenal dengan Gerbang Pungnammun. Jaket tebal yang dikenakan seakan tidak mampu menghalau dingin saat melangkah. Temperatur udara terlihat dari ponsel menunjuk angka 3-4 derajat celsius. Udara dingin yang cukup membekukan telapak tangan ketika sekadar mengabadikan keindahan kota.
Tidak seberapa jauh dari Gerbang Pungnammun, tampak menara Gereja Jeondong. Sebuah gereja tua yang merupakan jejak dari misionaris Katolik di Korea. Bangunan ikonik lain yang menyimpan sejarah peradaban Korea adalah Kuil Gyeonggijeon.
Berjalan menyusuri Kota Jeonju pasti akan menjumpai hanok atau rumah tradisional Korea. Kawasan perkampungan di Jeonju sebagian besar masih mempertahankan bangunan tradisionalnya yang sampai sekarang terdapat 700 rumah.
Keunikan budaya masyakarat Korea juga direpresentasikan melalui sejumlah turis dengan mengenakan pakaian tradisional yang disewakan. Wisatawan asal Thailand, Faii, turut mengenakan pakaian tradisonal perempuan bangsawan Korea untuk berfoto.
Keindahan dan keunikan Jeonju menjadikan kawasan tersebut sebagai salah satu tujuan utama wisatawan saat berkunjung ke Korea Selatan. Sebanyak 360.000 wisatawan setiap tahun mengunjungi kota Jeonju.
Myung Yong Park dari Dinas Pariwisata Jeonju mengatakan, Jeonju selalu menarik bagi wisatawan asing untuk datang. Untuk itu, atraksi turisme selalu diselenggarakan setiap waktu seperti festival budaya hingga menggerakkan industri kreatif anak mudanya. Jeonju yang lekat dengan jejak sejarah Dinasti Joeson ini menjadi kota budaya dan spiritual.