SEMARANG, KOMPAS — Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal (Pol) Tito Karnavian meminta jajaran anggotanya menjadikan markas kepolisian seperti mal, yang mampu membuat siapa pun yang berkunjung merasa nyaman dan gembira. Tito juga meminta anggotanya menjadikan markas kepolisian selayaknya kantor bank, di mana para pengunjung mendapatkan layanan profesional.
”Polri itu institusi sipil yang berseragam, jadi markasnya harus humanis. Jangan masuk markas polda malah seperti masuk kandang macan. Orang yang masuk jadi takut dan tidak nyaman. Sudah tidak zaman lagi, gedung baru, setorannya tinggi,” kata Tito saat sambutan pada peresmian Markas Polda Jawa Tengah yang baru di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jumat (23/3).
Polri itu institusi sipil yang berseragam, jadi markasnya harus humanis. Jangan masuk markas polda malah seperti masuk kandang macan. Orang yang masuk jadi takut dan tidak nyaman. Sudah tidak zaman lagi, gedung baru, setorannya tinggi.
Hadir dalam peresmian itu sejumlah ulama dan tokoh lintas agama, seperti ulama besar yang hadir, yaitu Habib Muh Luthfi bin Yahya dari Pekalongan dan KH Maimoen Zuber dari Sarang, Rembang. Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, Ketua DPRD Jateng Ruma Setyabudi, Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal Condro Kirono, para kepala polres se-Jawa Tengah, serta sejumlah mantan pejabat kepala Polda Jateng, seperti Komjen (Purn) Noor Ali dan Komjen (Pur) Didi Wijayadi, juga hadir dalam kesempatan itu.
Menurut Tito, sebagai institusi sipil yang berseragam, polisi memang harus dekat dengan masyarakat. Oleh karena itu, gedung markas baru ini harus menjadi pemicu untuk perubahan mentalitas insan polisi, terutama yang bermarkas di Polda Jateng.
”Jangan ada lagi karena gedungnya baik, terus setorannya kencang. Hal semacam ini harus berubah seiring dengan meningkatkan profesonalitas Polri di tengah kemajuan bangsa ini,” kata Tito.
Irjen Condro Kirono mengatakan, gedung baru ini memiliki sembilan lantai, termasuk basement, untuk parkir kendaraan bermotor. Pelayanan masyarakat ditempatkan di lantai 1 agar masyarakat mudah mendapatkan pelayanan. Gedung baru ini sejajar dengan Jalan Pahlawan, yang dulu telah dirintis pejabat kepala polda terdahulu.
Gedung Mapolda Jateng, terutama di gedung Blok B, terbakar pada 30 September 2015. Biaya total untuk pembangunan gedung baru ini sekitar Rp 200 miliar, proses semua pelaksanaannya melalui pelelangan. Gedung baru ini telah menjadi ikon di Kota Semarang. Hal itu terbukti apabila malam hari banyak warga berswafoto di depan Markas Polda Jawa Tengah.