Di Wellington, Presiden Akrab Berbincang bersama Pelajar dan Mahasiswa Indonesia
Oleh
Suhartono
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mengawali kegiatannya dalam kunjungan kenegaraan di Selandia Baru, Senin (19/3) pagi waktu setempat atau Senin tengah malam waktu Jakarta, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Ny Iriana Joko Widodo berjalan kaki bersama sejumlah pelajar dan mahasiswa Indonesia di sekitar Waterfront, Wellington, Selandia Baru.
Dalam siaran pers yang dikirim Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden (Setpres) Kementerian Sekretariat Negara Bey Machmudin, Senin pagi, disebutkan, sejuknya udara pagi di Wellington menambah hangat suasana pertemuan Presiden Jokowi dengan 29 pelajar dan mahasiswa asal Indonesia di Waterfront, Wellington.
Dari 29 pelajar dan mahasiswa itu, sebanyak 15 orang berasal dari Papua. Rute perjalanan kaki Presiden dan rombongan dimulai dari hotel tempat menginap Presiden di kawasan CBD Wellington menuju Waterfront, Wellington, yang berjarak 1 kilometer.
Tak lama setelah berjalan kaki, Presiden dan Ibu Iriana duduk bersama ke-29 pelajar dan mahasiswa tersebut di salah satu sisi Waterfront, dekat dengan Museum Te Papa.
Selain pelajar dan mahasiswa, turut hadir masyarakat Indonesia yang berada di Selandia Baru. Salah satunya adalah Marvijs Ajoomi, dosen yang berasal dari Papua. ”Saya datang dari umur 15 tahun, tidak bisa bahasa Inggris sama sekali. Saya bersyukur bisa diberikan kesempatan. Dari SMA, lanjut S-1, lalu S-2, sekarang mengajar di salah satu perguruan tinggi di sini,” tuturnya kepada Presiden, dengan bangga.
Presiden Jokowi juga menerima beberapa usulan dari para pelajar dan mahasiswa tersebut. Salah satunya, mereka meminta agar employment opportunity atau kesempatan kerja bagi lulusan luar negeri diperluas.
”Bapak, kalo saya boleh sharing, sudah mulai banyak adik-adik kita yang selesai. Jadi, mungkin ke depan, kalo memang ada kesempatan bagi mereka untuk kembali dan mengabdi kepada negara, mungkin employment opportunity setelah mereka selesai. Karena investasi ini jangan sampai di situ saja, Bapak, harus berkelanjutan,” ujarnya, disertai tepuk tangan riuh semua pelajar yang ikut.
Usulan tersebut tak hanya didengarkan oleh Presiden, tetapi juga dicatat. Presiden kemudian menjelaskan, saat ini pemerintah tengah membangun infrastruktur di Papua. ”Membangun jalan, jembatan, airport, dan pelabuhan supaya daerah yang terisolasi terbuka,” ucap Presiden.
60 tahun RI-Selandia Baru
Sebelumnya, Bey menyatakan, kunjungan Presiden ke Selandia Baru itu terkait dengan 60 tahun hubungan Indonesia dengan Selandia Baru yang selama ini terjaga dengan baik.
Dijadwalkan, selain ke Government House untuk bertemu Gubernur Jenderal Selandia Baru Dame Patsy Reddy dan Sir David Gascoigne, Presiden diagendakan juga mengunjungi Pukeahu War Memorial untuk upacara peletakan karangan bunga.
Siang harinya, Presiden akan mendapat jamuan makan siang kenegaraan. Agenda berikutnya adalah menghadiri pertemuan dalam CEO Forum di The Majestic Centre. Forum tersebut dijadwalkan dihadiri 28 CEO dari Indonesia dan Selandia Baru.
Sore harinya, Presiden Jokowi akan bertolak ke Gedung Parlemen Selandia Baru untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, didampingi Ketua Parlemen Selandia Baru Trevor Mallard.
Setelah melakukan pertemuan bilateral, Presiden direncanakan bertemu dengan masyarakat Indonesia di Museum Te Papa. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian terakhir dalam kunjungan kenegaraan sebelum Presiden pulang ke Tanah Air pada tengah malam nanti.
Presiden dan rombongan dijadwalkan tiba di Base Ops Pangkalan Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa (20/3) pagi. (*)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.