logo Kompas.id
UtamaPenyedotan Berlebih, Tak...
Iklan

Penyedotan Berlebih, Tak Diimbangi dengan Serapan

Oleh
DD04
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rcVycR2Qb0kIcwJYfnQOOpdMn8g=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F03%2F20180312TOK5.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didampingi Tim engawasan terpadu sumur resapan instalasi pengelolaan air limbah dan air tanah melakukan pemeriksaan di sumur bor Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Senin (12/3). Pada gedung ini ditemukan beberapa pelanggaran lingkungan, salah satunya tak ada sumur resapan yang seharusnya ada saat gedung tersebut memanfaatkan air tanah.

JAKARTA, KOMPAS -- Kondisi air tanah di Jakarta semakin memburuk. Hal ini akibat dari penyedotan air tanah secara berlebihan yang tidak diimbangi dengan proses serapan air yang optimal. Jika pengawasan tidak dilakukan secara ketat dan konservasi tidak berjalan baik, volume dan kualitas air tanah akan semakin menurun sehingga mengancam keberlanjutan di masa depan.

Menurunya kondisi air tanah di kawasan Jakarta dan sekitarnya terlihat dari data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2013. Data tersebut menunjukkan, sekitar 45 persen wilayah cekungan air tanah Jakarta berada pada kondisi rawan-rusak. Kondisi ini terjadi di lapisan ekuifer tertekan kedalaman 40 meter sampai 140 meter.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000