Dua putra Presiden Joko Widodo, yakni si sulung Gibran Rakabuming (30) dan si bungsu Kaesang Pangarep (24), terlibat persaingan satu sama lain.
Gibran dan Kaesang yang sama-sama terjun di bisnis kuliner unjuk kebolehan membuat makanan pada acara peluncuran cabang Sang Pisang yang dibuka bersamaan dengan Markobar di Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (11/3).
Sang Pisang adalah bisnis kuliner milik Kaesang yang dia dirikan sejak 2017. Adapun Markobar adalah bisnis kuliner yang dirintis Gibran dua tahun sebelumnya.
Pada kesempatan itu, Gibran yang memiliki bisnis martabak manis dengan berbagai varian rasa itu membuat pisang nuget yang jadi andalan bisnis sang adik. Sementara Kaesang membuat martabak manis yang menjadi andalan bisnis sang kakak.
Tiba di lokasi pukul 15.00, kedua putra presiden ini datang dikawal dua ajudan pria dengan tinggi sekitar 180 cm dan berbadan tegap. Kedua putra presiden ini tampil santai.
Sang sulung mengenakan jaket bomber biru bermotif garis berwarna oranye di pergelangan tangan dengan kaus berwarna putih di balik jaket. Seperti halnya kakaknya, si bungsu juga mengenakan jaket bahan jins dengan kaus berwarna hitam di balik jaket. Keduanya kompak menggunakan sepatu kets.
Setelah tiba, keduanya beranjak ke depan panggung yang sudah disediakan di halaman parkir depan warung Markobar dan Sang Pisang di Jalan Raden Saleh.
”Saya bikin pisang goreng nuget ini memang niatnya ingin mengalahkan Markobar. Kita lihat sekarang Sang Pisang lebih hebat dari Markobar,” ujar Kaesang, disambut tawa hadirin.
”Ya, tidak apa-apa, yang muda memang harus lebih berhasil. Kalau yang tua itu menginspirasi. Biasa itu,” kata Gibran dengan nada datar, persis seperti ayahnya saat berbicara.
Sebelum memulai lomba, kedua kakak beradik ini saling mengingatkan langkah membuat produk andalan mereka itu.
”Habis ditaburi nanti, dioles kan ya?” tanya Gibran kepada Kaesang, yang terdengar di speaker karena masih memegang mikrofon.
Tak lama kemudian, panitia pun membawakan meja berisi perlengkapan membuat martabak Markobar dan pisang goreng Sang Pisang. Di atas meja berukuran 100 cm x 50 cm itu, kakak beradik itu berbagi tempat untuk membuat kuliner masing-masing.
Terdapat seloyang martabak manis keju yang sudah jadi di depan Kaesang dan sepuluh potong pisang nuget yang sudah jadi di depan Gibran. Keduanya harus berlomba menghias dan menyempurnakan kedua kuliner itu sehingga siap dihidangkan.
Lomba pun dimulai. Keduanya tampak cekatan dan tahu tahap-tahapan yang mesti dilakukan.
Tidak sampai dua menit, Gibran sukses membuat pisang goreng nuget ala Sang Pisang andalan Kaesang. Sementara Gibran sudah memenangi perlombaan, Kaesang masih sibuk menghias martabak Markobar.
Saat keduanya berlomba, asisten mereka merekam kegiatan itu melalui ponsel dua anak presiden ini untuk disebarkan melalui media sosial masing-masing. Begitu juga hadirin yang datang.
Hanya dalam lima menit, kedua putra presiden ke-7 Indonesia ini merampungkan lomba kuliner mereka. Setelah menyelesaikan kulinernya, mereka membagi-bagikannya kepada hadirin yang berdesakan demi melihat kedua putra kepala negara itu.
Adhitya Himawan, seorang pewarta berita dari sebuah media daring, berkesempatan mencicipinya. ”Enak! Maknyus!” ujar Adhit saat didapuk ke panggung.
”Baru ini sepertinya anak presiden jualan makanan,” lanjut Adhit.
Meski gagal memenangi lomba, Kaesang tetap percaya diri. Ia pun mempromosikan produk kulinernya yang dijamin memuaskan pelanggan.
”Pisang goreng yang lain itu enak, tapi Sang Pisang ini luar biasa enak!” ucap Kaesang sambil berlalu dengan Gibran.