Shane: Orang Indonesia Menyukai Saya
Penyanyi asal Irlandia Shane Filan (37) tengah sibuk tur ke beberapa negara Asia, termasuk Indonesia. Pada 4 Maret lalu, ia tampil di Surabaya. Setelah itu, sepanjang Maret ini ia akan tampil Palembang, Yogyakarta, Jakarta.
Bagi dia, Indonesia bukan sekadar persinggahan, melainkan negeri di mana ia sering tampil. Ia tidak hanya tampil di Jakarta, tetapi juga kota-kota lain seperti Bandung, Surabaya, Medan, dan Palembang. Tur Asia kali ini terkait tersebut bagian dari promosi album ketiga solo milik Shane, Love Always, yang dirilis Agustus 2017.
Pemilik nama lengkap Shane Steven Filan ini lebih dulu terkenal sebagai penyanyi utama boyband sukses Westlife. Dalam rentang waktu 1998-2012, Westlife berhasil menjual 44 juta keping album, 14 kali menduduki peringkat pertama tangga lagu di pasar-pasar musik utama. Boyband ini juga pernah menggelar empat konser raksasa di Croke Park, Dublin yang dipadati penonton.
Setelah Westlife bubar tahun 2012, Shane memilih bersolo karier. Tahun 2013, dia merilis album perdana You and Me. Dua tahun kemudian, album kedua Right Here pun muncul. Kala menggelar tur Right Here tahun 2016, Shane mendapat ide membuat album berikutnya, Love Always.
Ia sempat menanyakan kepada penggemar lagu-lagu apa saha yang mereka suka dan ingin didengar di album miliki Shane. Dari jawaban penggemar, jadilah album Love Always yang berisi 12 lagu-lagu cover yang pernah dipopulerkan The Bangles, Bryan Adams, Bob Dylan, Bonnie Raitt, Lady Antebellum, dan NSYNC.
Kompas mewawancarai Shane di Jakarta, Selasa (6/3). Dia bercerita banyak hal mulai album terbarunya, perasaannya pada Indonesia, dan soal Westlife. Berikut petikan wawancara dengan Shane:
Kompas: Ibu saya penggemar berat Westlife dan kamu. Apa komentar kamu?
Shane: Sama, ibu saya juga penggemar berat Westlife, ha ha. Semua orang di Indonesia sepertinya memiliki hubungan erat dengan Westlife. Banyak ibu-ibu yang menggemari boyband tersebut.
Tahun lalu, saya lihat poster kamu akan tampil di Bandung. Ada konser di sana?
Ya, betul, saya suka menyanyi di Bandung.
Kamu sering datang ke Indonesia, apa artinya untuk kamu?
Ya, saya sering konser di sini. Kali ini untuk promosi album ketiga. Dari semua negara Asia, saya paling sering berkunjung ke Indonesia. Sepertinya, tiap tiga bulan sekali dalam setahun saya datang ke sini. Saya suka di sini, seperti di rumah. Makanya, kunjungan tur paling banyak ke sini. Saya pernah ke Medan, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, dan Palembang.
Banyak sekali penggemar Westlife di Indonesia, sampai menjadi legenda. Anak-anak saya juga ingin datang ke sini. Mereka selalu tidak bisa karena urusan sekolah. Mereka terus bertanya mengapa saya tidak mengajak mereka ke Indonesia. Lain kali saya akan ajak mereka ke sini saat liburan panas. Mereka harus ke sini.
Tentang album baru, apa yang kamu rasakan tentang album ini dan apa yang membuatnya begitu berbeda dengan album sebelumnya?
Semua album berbeda. Album pertama saat mulai bersolo karier berbeda, masa pengerjaannya lama, dan banyak unsur lagu country. Sementara itu, di album ketiga, lebih banyak musik pop dan bertema cinta. Semua lagu di album tersebut memiliki banyak kenangan saat saya kecil dulu. Sejak dulu saya penggemar musik.
Jadi, album ini membuat saya seolah kembali ke masa kecil. Saya suka musik dan suka menyanyi. Hal yang bisa saya lakukan adalah menyanyi agar orang di seluruh dunia tahu lagu-lagu bagus.
Di album ketiga kamu menyanyikan lagu orang lain. Anda tidak khawatir orang akan membandingkan kamu dengan penyanyi aslinya? Misalnya, lagu "Heaven" yang dulu dinyanyikan Bryan Adams.
Tentu saja. Itu sebabnya saya menyanyikan lagu tersebut. Lagu ini membuat penyanyinya terkenal. Saya tidak akan mengubah apa pun dari lagu tersebut. Tidak apa-apa jika saya dibandingkan. Kalau suka, beli album saya. Tidak suka, ya tidak perlu beli.
Saya hanya ingin membawakan lagu terkenal menurut versi saya sekaligus tribute kepada penyanyi aslinya. Saya sangat suka membawakan lagu-lagu tersebut. Jadi, saya harap penggemar juga akan menyukai lagu-lagu yang saya nyanyikan dalam album ini.
Jadi, kamu ingin menghadirkan kenangan lewat album itu?
Semua yang ada di album tersebut saya ambil dari lagu terkenal dan penuh kenangan.
Kamu punya banyak memori dengan semua lagu-lagu itu?
Ya, seperti lagu "Eternal Flame" milik The Bangles. Lagu itu adalah memori pertama saya melihat video klip.
Oh ya? Bagaimana dengan lagu lain?
Saya penggemar berat The Bangles, sedangkan lagu Bryan Adams adalah lagu yang saya nyanyikan saat masih kecil, umur enam tahun.
Apakah Bryan Adams adalah salah satu penyanyi yang menginspirasi kamu saat masih kecil untuk menjadi penyanyi? Betul sekali. Lebih tepatnya Bryan Adams dan Michael Jackson. Saya menyanyi seperti Bryan Adams dan menari seperti Michael Jackson, ha ha. Saya senang menari saat masih kecil, sering menirukan dance Jackson. Sungguh, dia berpengaruh besar bagi saya ketika tampil di panggung.
Saya ingat ketika pertama kali menonton video klip "Man In the Mirror", seperti apa penampilannya, bagaimana gerakannya, sorotan lampunya. Semuanya. Menurut saya, tidak ada yang seperti dia.
Dia sangat layak mendapat julukan Raja Pop Dunia. Ketika masih kecil saya mengatakan kepada ibu saya, saya ingin menjadi penyanyi seperti dia. Saat dewasa, saya bergabung dengan Westlife. Lucu kan?
Ibumu pasti bangga dengan pencapaian kamu. Apa pendapatnya?
Bergabung dalam Westlife bak mimpi yang menjadi kenyataan. Tampil di panggung, keliling dunia, tampil di televisi. Itu semua mimpi terbesar saya yang menjadi kenyataan. Bukan hanya mimpi saya sebetulnya, tetapi mimpi keluarga saya.
Kembali soal seringnya kamu konser di Indonesia. Apa sih yang mendorong kamu?
Orang-orangnya sangat ramah. Saya suka di sini. Saya suka makanannya juga.
Memang kamu sudah mencoba makanan apa saja?
Nasi goreng tentu saja, ha ha. Saya suka sekali, sampai dua kali makan dalam sehari, tapi yang tidak terlalu pedas ya. Saya ingin mencoba bebek goreng.
Kalau begitu Anda perlu juga mencoba gado-gado.
Apa itu?
Salad sayuran dengan saus kacang.
Wah, nanti saya coba juga.
Selain musik dan menyanyi apa saja yang kamu lakukan saat senggang?
Saya suka berolahraga ke pusat kebugaran. Lari di treadmill.
Bahkan, ketika kamu sedang di luar negeri seperti di sini?
Harus, olahraga agar tetap sehat. Saya juga suka baca. Saya sedang membaca buku tentang JFK, John F Kennedy. Selain itu, sama seperti orang lain, saya senang menonton televisi, mengobrol dengan anak-anak via sambungan internet. Paling tidak saya lima kali menelepon mereka setiap hari, video call saat istirahat.
Sebagai selebritis apakah kamu merasa terganggu jika ada orang yang mengenali dirimu dan berteriak memanggil namamu?
Ini yang saya heran, semua orang di Indonesia sepertinya tahu saya. Di mana pun mereka tahu tentang saya. Bahkan, di hotel tempat saya menginap, semua orang mengenali saya. Dari jauh pun mereka tahu.
Lucu, biasanya saya mau saja kalau mereka minta tanda tangan atau mengajak foto bareng. Sangat menyenangkan. Kalau semua kenal dan tahu diri kita, artinya kita punya reputasi baik kan?
(*)