Sofjan Wanandi, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla, hari Sabtu 3 Maret 2018, berusia 77 tahun. Malam itu Sofjan menggelar acara di rumahnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Tiga menteri di kabinet pemerintahan Joko Widodo dan 12 duta besar negara-negara sahabat hadir untuk mengucapkan selamat hari lahir kepada Sofjan Wanandi, yang dikenal sebagai pengusaha sukses dan aktivis 1966.
Sore hari sebelumnya, Sofjan menggelar misa syukur di rumahnya, yang dipimpin Romo Markus Wanandi SJ, adik kandung Sofjan, dan dihadiri keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Kehadiran 12 duta besar negara-negara sahabat di rumahnya membuktikan bahwa Sofjan selama ini ikut berperan menjadi ”jembatan” bagi Indonesia dengan negara-negara sahabat.
Dubes yang hadir adalah Dubes Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Norwegia, Singapura, Australia, Belgia, Selandia Baru, Taiwan, Uni Eropa, dan Kepala Perwakilan Bank Dunia.
Para dubes itu datang, berbicara secara informal dengan Sofjan, bagaimana mengembangkan hubungan antarnegara. Dubes-dubes itu menyampaikan keluhan tentang banyak hal yang dialami warga negara mereka di Indonesia.
Adapun tiga menteri yang hadir adalah Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, serta Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Sejak Joko Widodo dan Jusuf Kalla memimpin Indonesia tahun 2014, Sofjan diminta Kalla untuk membantunya menjadi ketua tim ahli.
”Pak Sofjan, kita sudah lama kenal satu sama lain. Saya ingin Pak Sofjan berbakti untuk bangsa dan negara ini untuk terakhir kalinya,” kata Kalla pada awal pemerintahan Jokowi-JK tahun 2014 lalu.
Sofjan menerima permintaan Kalla dengan syarat, dia tidak mau mengambil fasilitas negara dan tidak mengambil gaji dari negara. Tugas utama Sofjan sebagai Ketua Tim Ahli Wapres adalah mengingatkan agar apa yang sudah menjadi keputusan pemerintah segera dieksekusi.
Dalam tiga tahun terakhir ini, Sofjan melakukan banyak terobosan. Misalnya Presiden Joko Widodo lebih cepat melakukan koordinasi dengan para menterinya.
Sofjan Wanandi, tokoh di segala zaman yang lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat, ini mengaku tidak pernah berhenti memikirkan bangsa dan negara ini bagaimana agar menjadi lebih baik. ”Dalam doa-doa, saya selalu memohon kepada Tuhan, apa yang bisa saya lakukan untuk bangsa ini agar bermanfaat bagi banyak orang,” katanya.
Namun setelah tahun 2019, ”Saya akan betul-betul pensiun. Saya akan lebih banyak terjun di bidang sosial dan jalan-jalan dengan cucu-cucu saya,” kata Sofjan yang memiliki 10 cucu dari tiga anaknya.
Selain dihadiri anggota Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan sejumlah pimpinan perusahaan terkemuka, di antaranya CEO Sintesa Shinta Widjaja Kamdani, CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama, dan Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Rikard Bagun, perayaan hari lahir Sofjan juga dihadiri ibunda Sofjan, Ny Katrina, yang pada tahun 2018 ini berusia 99 tahun, serta kakak sulungnya, Jusuf Wanandi (80).
Apa rahasia Sofjan Wanandi tetap sehat dan bugar? Sofjan rutin berenang di kolam renang di rumahnya juga aktif bermain golf seminggu sekali bersama Jusuf Kalla dan sahabat-sahabatnya. Sofjan juga memiliki peralatan fitness di rumahnya sehingga dia kapan saja dapat berolahraga.
Selain itu, sejak muda Sofjan senang berolahraga basket dan bermain tenis. Ini semua memengaruhi kebugaran tubuhnya.