Menteri Luar Negeri: Respons Internasional Positif atas Inisiasi RI
Oleh
SUHARTONO DARI KABUL
·2 menit baca
KABUL, KOMPAS — Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyatakan adanya respons internasional yang besar atas inisiasi dan peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di Afghanistan. Respons utama dari Pakistan, negara yang berada di perbatasan dengan Afghanistan, yang selama ini dinilai sangat berpengaruh terhadap kedamaian dan perdamaian di Afghanistan juga.
”Respons mereka (negara-negara) internasional sangat baik atas peran dan inisiasi kita yang menggagas dan mewujudkan perdamaian di Afghanistan. Saya sudah bertemu dengan sejumlah negara yang sangat merespons dengan baik, seperti Pakistan dan negara-negara lainnya,” ujar Retno sebelum Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan Perwakilan PBB untuk Misi di Afghanistan (Special Representative for The United Nations Assitance Mission in Afghanistan/UNAMA) Yamamoto yang didampingi Asisten Khusus Kathrin Daepp di Istana Haram Sharai, tempat Wapres menginap selama di Kabul, Rabu (28/2) pagi ini.
Menurut Retno, saat berkunjung ke sejumlah negara di Asia Timur, seperti di Paskitan baru-baru ini, Presiden Joko Widodo juga sudah meminta dukungan dari negara-negara di sekitar Afghanistan, seperti Pakistan, Bangladesh, India, dan Sri Lanka. ”Dalam pertemuan bilateral dengan Pakistan, misalnya, Presiden mendapat dukungan dan respons yang postif atas peran untuk mewujudkan perdamaian,” kata Retno.
Terkait rencana Indonesia dalam mewujudkan perdamaian, Retno mengatakan, selain menggelar pertemuan dengan para ulama Afghanistan dan Pakistan, Indonesia juga melakukan pembangunan kapasitas untuk peningkatan kemampuan sumber daya manusia di Afghanistan di bidang ekspor impor dan kemampuan di bidang sumber daya mineral.
Namun, saat ditanya soal hasil pertemuan dengan Yamamoto, Retno mengatakan belum ada yang bisa disampaikan kepada pers. Adapun Deputi Setwapres Azyumardi Azra mengatakan, Yamamato justru mendukung penuh langkah Indonesia karena Indonesia adalah negara dengan mayoritas Islam yang dianggap netral dan tepat untuk membantu proses perdamaian di Afghanistan.