JAKARTA, KOMPAS – Pusat Laboratorium Forensi Polri telah menemukan sebagian barang bukti penyebab ambrolnya cetakan beton kepala kolom tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu. Barang bukti tersebut adalah thread bar (besi ulir) penahan cetakan. Namun, untuk keperluan penyelidikan, pencarian terhadap potongan yang masih hilang perlu dilakukan.
Kepala Bidang Balistik Metalurgi Forensik Puslabfor Komisaris Besar Ulung Kanjaya mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mendapat seluruh barang bukti yang diperlukan untuk penyelidikan Sejauh ini, pihaknya baru menemukan tiga potongan thread bar (besi ulir) patahan thread bar (besi ulir) dari sebanyak 12 potongan yang dicari.
“Kami akan terus mencari potongan yang lain hingga berhasil ditemukan,” kata Ulung ketika ditemui di lokasi kejadian, Jumat (23/2) sore. Ulung mengatakan, Puslabfor harus melengkapi barang bukti dengan potongan thread bar yang masih hilang tersebut. Puslabfor tidak bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan kerja itu dengan barang bukti yang belum cukup.
Hingga Jumat petang, Tim Puslabfor masih mencari barang bukti di area kejadian. Dua alat berat pemecah beton dikerahkan untuk memecah reruntuhan yang terbentuk dari tumpahan adonan beton. Tim Puslabfor juga menyelidiki lubang bekas thread bar di kolom penyangga tol tersebut. Ulung mengatakan, patahan thread bar lainnya kemungkinan besar juga tertimbun bongkahan beton tersebut.
Barang bukti yang sudah berhasil didapatkan akan dibawa ke Laboratorium Uji Konstruksi untuk menguji material penyusun dan karakteristik patahan.
Komitmen keselamatan
Pada Selasa dini hari lalu, cetakan beton kepala kolom tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) ambrol sesaat setelah dicor. Kejadian ini melukai tujuh orang pekerjanya yang berada di atas cetakan kepala kolom tersebut. Pada Rabu (21/2) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menetapkan moratorium terhadap proyek infrastruktur layang guna melakukan evaluasi keselamatan pengerjaan proyek. Dengan demikian, seluruh kegiatan pembangunan Tol Becakayu dihentikan untuk sementara.
Pada masa vakum ini, perusahaan pengelola tol Becakayu PT Waskita Toll Road menggelar rapat koordinasi pelaksanaan pengawasan pada proyek jalan tolyang mereka operasikan. Sekretaris Perusahaan Waskita Toll Road Eka Sjarief mengatakan, rapat ini digelar untuk memastikan komitmen para konsultan pengawas pada proyek tersebut dalam menjaga keselamatan konstruksi. Komitmen ini dapat ditunjukkan melalui manajemen kontrol prosedur standar operasi (SOP) yang ketat dan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
“Konsultan pengawas juga harus menjaga independensi dalam pelaksanaan tugasnya,” kata Eka.
Eka mengatakan, semua ruas Tol Transjawa dibawah Waskita Toll Road ditargetkan untuk dapat beroperasi sebelum hari raya Idulfitri. Terkait kemungkinan insiden ini mengganggu target ini, Eka mengatakan, jadwal operasi bergantung pada penyelesaian konstruksi. “Dan kami akan mematuhi instruksi pemerintah,” kata Eka. (DD17)