Jalur Utara Masih Lumpuh, KA Terlambat Lebih dari 6 Jam
Oleh
Abdullah Fikri Ashri
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Jalur kereta api lintas utara, dari Cirebon-Tegal-Semarang, hingga Sabtu (24/2) pagi, masih lumpuh akibat rel KA yang terendam luapan Sungai Cisanggarung. Sejumlah perjalanan KA terlambat lebih dari 6 jam.
Hingga Sabtu pukul 05.00, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi III Cirebon mencatat, 11 KA rute Cirebon-Cikampek yang terlambat dari 169 menit hingga 445 menit untuk KA 124 Sawunggalih.
Sementara pada lintas Cirebon-Prupuk, terdapat 9 KA yang mengalami keterlambatan serupa.
KA tersebut terlambgat karena jalur utara masih terendam banjir Sungai Cisanggarung. Rel yang berada di antara Stasiun Tanjung-Stasiun Losari atau tepatnya Desa Tengguli, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes (Jateng), dan Desa Losari kidul, Losari, Brebes terendam sejak Jumat (23/2) siang.
”Saat ini, lintas utara masih lumpuh. Ketinggian air di atas rel masih 35 sentimeter,” ujar Manajer Humas PT KAI Daop III Cirebon Krisbiyantoro. Standar rel tergenang, tidak boleh lebih dari 7 sentimeter di atas rel.
Untuk itu, perjalanan KA bertumpu pada jalur selatan, Cikampek-Cirebon-Purwokerto. Jalur selatan yang dibuka juga masih daerah hulu (arah ke Jawa) dengan kecepatan 40 kilometer per jam.
”Perjalanan 9 KA juga dialihkan memutar ke Kroya-Bandung-keluar ke Cikampek. Memang ada pertambahan waktu sekitar 2 jam. Namun, ini untuk kelancaran perjalanan KA,” ujarnya.
Sebelumnya, jalur selatan juga sempat lumpuh sejak Jumat dini hari hingga sore. Penyebabnya, luapan Sungai Cisanggarung. Jalur selatan, kata Krisbiyantoro, merupakan daerah rawan banjir di Daop III Cirebon.
Daop III Cirebon membentang dari Stasiun Cikampek-Prupuk-Brebes. Dalam sehari, sebanyak 130 perjalanan KA melintas di wilayah tersebut.
Pihaknya memohon maaf kepada penumpang atas keterlambatan yang disebabkan bencana banjir tersebut. Selain menunggu air surut, pihaknya juga tengah memperbaiki jalur dengan menambahkan krikil.
”Ditargetkan pukul 12.00 nanti, jalur utara sudah bisa dilalui,” ujarnya. Pihaknya juga telah memberikan layanan tambahan atas dampak keterlambatan kereta dan mengangkut penumpang melalui bus untuk menuju stasiun yang tidak terdampak banjir.
Suliantoro, penumpang KA Gambir-Solo, mengeluhkan lambatnya penanganan PT KAI terkait bencana banjir. Berangkat dari Gambir pada Jumat 08.00, dirinya masih tertahan di Stasiun Prupuk pada 22.30.
”Kami sampai pukul 22.35, KA belum diberangkatkan. Masih menunggu di dalam KA tanpa kompensasi makanan dan minuman, sementara makanan di restoran habis,” ujarnya.