Dari Pertemuan Presiden, Ketua MPR, hingga Wapres Pimpin Rapat Asian Games 2018
Oleh
Suhartono
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pagi ini pukul 09.30, Ketua MPR Zulkifli Hasan, yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional, dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/2). Presiden Jokowi akan didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Sejauh ini belum ada yang dapat memberikan penjelasan terkait topik apa yang akan dibahas Presiden Jokowi bersama dengan Zulkifli Hasan.
”Halnya (saya) belum paham,” ujar Kepala Sekretariat Presiden, Kementerian Sekretariat Negara, Heru Budi Hartono saat dikonfirmasi Kompas, Senin pagi ini.
Ketua DPR Bambang Soesatyo yang dihubungi pagi ini juga mengaku belum tahu agenda apa antara Presiden dan Ketua MPR. ”Tidak ada jadwal Presiden bertemu dengan Ketua DPR. Saya belum tahu agenda kenegaraan apa yang akan dibahas Presiden dan Ketua MPR nanti,” ujarnya saat dikontak.
Dalam catatan Kompas, pertemuan Presiden dengan Zulkifli pada Senin ini tercatat yang pertama pada 2018. Pada 18 Juli 2017, Zulkifli juga pernah mendadak menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka. Saat ditanya pers, Zulkifli mengaku datang ke Istana untuk memberikan undangan pernikahan putra ketiganya kepada Jokowi. Pernikahan anaknya waktu itu akan dilaksanakan pada 24 September 2017.
”Jadwal Presiden, kan, padat. Jadi, saya minta jauh-jauh hari, minta waktunya diplot. Kan, suatu kehormatan kalau Presiden bisa menghadiri pesta pernikahan putra saya. Itu saja,” kata Zulkifli saat ditanya wartawan Istana seusai bertemu Presiden waktu itu.
Namun, Zulkifli mengaku, selain mengantar undangan, pihaknya berdiskusi dengan Presiden terkait persoalan lain. ”Program kita yang prorakyat, program kita yang untuk mengurangi kesenjangan. Kami berikan saran-saran. Kalau pemerintah sukses programnya, masyarakat sejahtera, kan, kita semua senang,” katanya saat itu sebagaimana dilaporkan sejumlah media.
Sejauh ini, hubungan PAN boleh dibilang agak sedikit renggang menyusul sejumlah perbedaan pandangan, di antaranya soal Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilu dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), yang didukung dan diajukan pemerintah. Sikap itu berbeda dengan posisi PAN yang dikenal sebagai partai pendukung pemerintah yang salah satu kadernya dijadikan menteri di Kabinet Kerja, yaitu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur. Akankah pertemuan tersebut juga akan menyinggung soal relasi pemerintah dengan partainya, PAN, mengingat tahun ini memasuki tahun politik 2018 dan 2019, atau justru hanya rutin topiknya terkait penyelenggaraan pemerintah dan kenegaraan?
Menerima Mentan dan Menteri ESDM
Meskipun di awal pekan ini agenda resmi Presiden Jokowi—sebagaimana diumumkan oleh Biro Pers Sekretariat Presiden dalam jadwal harian Presiden di Whatsapp wartawan Istana 2018, yang menjadi sumber informasi resmi para wartawan peliput di Istana Kepresidenan agenda dan jadwal kegiatan harian Presiden Jokowi—tertulis interen, bukan berarti acara Presiden hari ini kosong atau tidak ada sama sekali.
Dari informasi yang diterima Kompas, setelah bertemu dengan Zulkifli, Presiden Jokowi dijadwalkan secara internal menerima Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan pukul 10.00 hingga sebelum makan siang. Pemanggilan Jonan juga belum diketahui topiknya. Sebelum bertemu Zulkfili, Presiden Jokowi akan menerima Menteri Pertanian Amran Sulaiman terkait pangan dan pasokan beras yang didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada pukul 09.00.
Siang hari hingga sore hari memang sama sekali tidak tertulis ada agenda resmi Presiden Jokowi. Namun, tak berarti Presiden Jokowi tidak ada kegiatan sama sekali. Dari sumber Kompas disebutkan, Presiden seusai menerima Ketua MPR dan sejumlah menteri akan mengerjakan sejumlah pekerjaan administrasi lain yang menumpuk di meja kerjanya.
Wapres akan terima Dr HC ke-11
Adapun agenda Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Senin pagi pukul 10.00 tercatat memimpin rapat persiapan Asian Games 2018 di Wisma Serbaguna Senayan di Jalan Pintu 1 Senayan, Jakarta. Selanjutnya, agenda Wapres lainnya tertulis internal. Namun, juga bukan berarti tidak ada acara atau kegiatan lainnya.
”Pak Wapres bisa menerima menteri atau tamu lainnya secara dadakan jika dirasakan penting,” ungkap Juru Bicara Wapres Kalla, Husain Abdullah yang akrab disapa Uceng.
Menurut Uceng, Asian Games 2018 yang akan berlangsung pada Agustus mendatang tentunya membutuhkan persiapan dan kesiapan yang prima dari seluruh pemangku kepentingan. ”Sebagai Ketua Dewan Pengarah Panitia Pelaksana Asian Games 2018, tentu Pak Wapres harus mendengar kesiapan dan persiapan seluruh panitia untuk menghadapi acara tersebut,” ujar Uceng.
Agenda kegiatan Wapres lainnya hingga Senin sore masih kosong. Namun, Wapres melakukan persiapan untuk kunjungan kerja ke Osaka, Jepang, pada Senin malam, dan kembali pada Kamis (22/2). ”Presiden akan menerima anugerah doktor honoris causa (Dr HC) dari Universitas Osaka besoknya,” ujar Uceng.
Anugerah Dr Hc ini tercatat yang ke-11 diterima Wapres Kalla. Gelar penghargaan yang diterima terakhir adalah di bidang sosiologi agama dari Universitas Islam Alaudin Makassar, Sulawesi Selatan, akhir Januari lalu.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.