Meriahnya Perayaan Imlek dan Festival Cap Go Meh di Singkawang
Oleh
Jumarto Yulianus
·3 menit baca
SINGKAWANG, KOMPAS — Perayaan Tahun Baru Imlek 2569 dan Festival Cap Go Meh 2018 di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, dibuka secara meriah, Kamis (15/2) malam di Stadion Kridasana, sekitar 150 kilometer dari Pontianak. Rangkaian kegiatan perayaan Imlek dan festival Cap Go Meh ini akan berlangsung selama tiga minggu.
Sejumlah warga memenuhi Stadion Kridasana untuk menyaksikan pembukaan perayaan Tahun Baru Imlek 2569 dan Festival Cap Go Meh 2018. Acara pembukaan dimeriahkan dengan parade tarian Nusantara dan atraksi naga barongsai.
Pembukaan kegiatan tersebut dilakukan penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Dodi Riyadmadji. Turut hadir pula Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi, Kepala Polda Kalbar Inspektur Jenderal (Pol) Didi Haryono, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, dan Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Pr.
Ketua Umum Panitia Perayaan Tahun Baru Imlek 2569 dan Festival Cap Go Meh 2018 Kota Singkawang Leonardi Tjhai mengatakan, perayaan Imlek dan Festival Cap Go Meh tahun ini diwujudkan dengan moto Cap Go Meh 2018 yang Spektakuler, Singkawang Hebat, Kalbar Bersatu, Indonesia Jaya.
”Ada tiga tujuan kegiatan. Pertama, mewujudkan Kota Singkawang sebagai destinasi utama pariwisata di Kalbar. Kedua, mewujudkan Kota Singkawang hebat dan Cap Go Meh yang spektakuler. Ketiga, merajut kebersamaan antar-umat beragama di Kota Singkawang dalam kehidupan nyata,” kata Leonardi.
Rangkaian kegiatan acara berlangsung dari 15 Februari sampai 7 Maret 2018. Kegiatannya antara lain pergelaran pentas seni budaya dan ekspo, pameran UMKM, promosi produk dan jasa yang dilengkapi dengan taman rekreasi Tay Pin San dan jembatan kaca di Stadion Kridasana. Kemudian, Kota Singkawang dihias dengan lampion, ornamen 12 shio, dan pernak-pernik Imlek.
Aneka perlombaan juga digelar, antara lain kejuaraan bola voli antarklub se-Kalbar, perlombaan seni barongsai se-Kalbar, lomba karaoke, dan pemilihan Hakka Ako Amoi. Selanjutnya, ada karnaval pawai lampion dan pergelaran pawai tatung Cap Go Meh.
Tjhai Chui Mie mengatakan, masyarakat Kota Singkawang patut berbangga karena perayaan Imlek dan festival Cap Go Meh di Singkawang bisa dikatakan terbesar di Indonesia, bahkan mungkin terbesar di dunia. Kegiatan tersebut juga sudah menjadi agenda tetap Kementerian Pariwisata.
”Ini merupakan kebanggaan seluruh masyarakat Kota Singkawang karena telah bersama-sama mewujudkannya. Terima kasih kepada semua paguyuban multi-etnis yang ada di Kota Singkawang, budayawan, dan seniman yang telah berpartisipasi aktif. Ini menunjukkan bahwa kerukunan antar-etnis sangat harmonis di Kota Singkawang,” katanya.
Menurut Dodi Riyadmadji, perayaan Imlek dan festival Cap Go Meh merupakan kekayaan budaya lokal yang harus tetap dilestarikan dari generasi ke generasi agar terbentuk karakter dan budi pekerti masyarakat yang berkepribadian. ”Marilah kita menjadikan perayaan Imlek dan Cap Go Meh sebagai wahana perekat persatuan dan kesatuan bangsa,” ucapnya.