Tidak lengkap rasanya menjalani tanggal 14 Februari tanpa cokelat dan bunga mawar. Tanggal yang diperingati sebagai Hari Kasih Sayang atau Hari Valentine setiap tahun oleh masyarakat lintas negara, kepercayaan, dan budaya.
Sebagai produk budaya, yang mengemuka kemudian adalah kebiasaan membeli cokelat dan bunga mawar untuk diberikan kepada orang yang paling dikasihi. Di media sosial, seperti Twitter, tagar #ValentinesDay dibicarakan 483.100 tweet secara global meski masih terkonsentrasi di Benua Amerika.
Di linimasa Tanah Air, hari ini juga diisi dengan ucapan Hari Kasih Sayang. Semua tidak lepas dari doa agar sesama umat manusia bisa saling mengasihi demi bisa tinggal di dunia yang ramah bagi semua.
Hari Valentine juga dimanfaatkan untuk mengampanyekan program dengan konteks Hari Kasih Sayang. Begitu pula menyikapi hari itu secara jenaka.
Dan yang tidak pernah ketinggalan setiap tanggal 14 Februari adalah perdebatan mengenai penting tidaknya merayakan Hari Kasih Sayang. Ada yang berpendapat, Hari Kasih Sayang erat hubungannya dengan kemaksiatan atau kegiatan yang mendatangkan kerugian semata.
Setiap tahun, perdebatan mengenai perlu tidaknya merayakan Hari Kasih Sayang selalu bergulir.
Dan di masa yang dipenuhi cerita mengenai pertikaian, perselisihan, dan umbar kebencian, ada baiknya mengambil nilai positif Hari Kasih Sayang untuk mengingat bahwa seluruh manusia pada hakikatnya adalah bersaudara. Dan sesama saudara haruslah saling mengasihi.