BEKASI, KOMPAS — Nomor urut untuk dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bekasi telah ditetapkan pada Selasa (13/2). Selanjutnya, peserta pemilihan wali kota Bekasi tersebut akan menjalani tahapan kampanye sebelum Pilkada Serentak 2018 digelar pada 27 Juni 2018. Para calon wali kota mulai mempersiapkan tawaran program kerja mereka kepada masyarakat.
Berdasarkan hasil pengundian, pasangan calon (paslon) Rahmat Effendi-Tri Adhianto mendapatkan nomor urut 1 dan Nur Supriyanto-Adhy Firdaus mendapatkan nomor 2. Pengundian nomor urut paslon ini digelar dalam rapat pleno KPU Kota Bekasi di Hotel Horison, Bekasi, Selasa pagi. Acara pengundian dan penetapan nomor urut ini juga dihadiri oleh ratusan pendukung masing-masing paslon baik di dalam maupun di luar ruangan rapat.
Dalam sambutannya, Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Bekasi Ucu Asmara Sandi berharap para pendukung tetap menjaga kedamaian dan ketertiban baik dalam proses pengundian maupun kelak dalam kampanye. ”Pilkada ini adalah kegiatan milik masyarakat Bekasi, jadi kedamaian harus dijaga,” kata Ucu.
Selain pimpinan KPU Kota Bekasi dan kedua pasangan calon wali kota dan wakilnya, hadir pula Sekretaris Daerah Rayendra Sukarmadji, Ketua Panwaslu Kota Bekasi Novita Ulya, dan pimpinan daerah Kota Bekasi lainnya.
Setelah penetapan nomor urut dilaksanakan, tahapan pilkada selanjutnya adalah masa kampanye. Ucu mengatakan, masa kampanye akan dimulai pada Kamis (15/2).
Dengan demikian, dalam Pemilihan Umum Wali Kota Bekasi 2018 akan ada dua paslon yang bertarung. Rahmat Effendi-Tri Adhianto diusung koalisi Partai Golkar, Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Nasdem. Rahmat merupakan calon petahana.
Nur Supriyanto-Adhy Firdaus didukung oleh koalisi Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.
Integrasi teknologi dan agamis
Calon wali kota Nur Supriyanto mengatakan, teknologi informasi akan menjadi dasar tata kelola pemerintahan jika kelak ia terpilih menjadi wali kota. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat. “Saya ingin Bekasi maju, tetapi tetap berpegang pada kultur agamis,” kata Nur.
Nur mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan 15 program kerja yang intinya bertujuan untuk menjadikan Bekasi sebagai kota yang maju, aman, sejahtera, dan religius. “Programnya masih digodok. Keseluruhan ada 15 program tetapi, akan diperas lagi agar lebih efektif,” kata Nur.
Rahmat, sebagai calon wali kota petahana, mengatakan, pihaknya tidak mempersiapkan program kerja baru. Pihaknya akan melanjutkan program yang telah dirasakan oleh masyarakat dan memperbaiki berbagai kekurangannya.
“Kami akan menyelesaikan masalah banjir, dan membangun jalan. Selain itu juga kami akan mencanangkan program 12 tahun belajar hingga jenjang SMA-SMK, ekonomi kerakyatan, dan ekonomi berbasis masjid,” kata Rahmat.
Rahmat mengatakan, pendidikan yang baik akan menciptakan iklim inovasi yang akan menyejahterakan masyarakat.
Cuti
Dengan dimulainya masa kampanye mulai Kamis (15/2), Rahmat, sebagai calon wali kota petahana, diharuskan untuk cuti hingga masa jabatannya berakhir pada 10 Maret 2018. Rayendra yang menjabat sebagai sekretaris daerah akan menjadi pejabat sementara Wali Kota Bekasi.
“Besok (Rabu 14/2) saya diundang ke Gedung Sate untuk peresmian pejabat sementara wali kota,” kata Rayendra ketika ditemui di sela-sela acara.