Mitra Go-Jek dan Ratu Belanda ”Ngobrol” Santai di Warung Bakso
Oleh
Ryan Rinaldy
·3 menit baca
Kehadiran delapan anggota Pasukan Pengamanan Presiden dan sejumlah anggota kepolisian di Jalan Haji Agus Salim, Jakarta Pusat, Selasa (13/2) pagi, mengundang tanya. Sayup-sayup, lontaran pertanyaan dari warga sekitar terdengar: siapakah gerangan yang datang?
Pukul 11.19, rombongan mobil protokoler tiba dengan pengawalan polisi. Rupanya, sosok yang turun dari mobil ialah Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti dari Belanda. Ratu Maxima adalah istri dari Raja Willem-Alexander yang dilantik menjadi Raja Belanda pada 2013.
Sontak, warga yang berada di kawasan itu langsung mengeluarkan ponsel pintar untuk mengabadikan momen langka tersebut.
Ratu Maxima yang mengenakan blus lengan panjang, rok hitam selutut, dan sepatu hak tinggi langsung memasuki sebuah warung bakso, yakni Bakwan Malang 23. Di dalamnya, sejumlah petinggi Go-Jek dan mitra Go-Jek menyambut kehadirannya dan langsung mempersilakan Ratu duduk di bangku plastik.
”Apa Anda mendapat bantuan kredit dari Go-Jek? Berapa nilainya?” tanya Ratu Maxima kepada Nilawati (46), salah seorang pengemudi Go-Jek.
Sembari mendengarkan jawaban Nilawati, Ratu Maxima menulis perbincangan itu pada sebuah buku catatan.
Kehadiran Ratu Maxima di warung bakso itu merupakan rangkaian kunjungannya ke Indonesia pada 11-13 Februari 2018. Ia datang selaku Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk urusan pengembangan inklusi keuangan.
Selain berbincang bersama Nilawati, Ratu Maxima juga banyak bertanya kepada CEO Go-Pay Aldi Haryopratomo, Komisaris Go-Jek Ronald Waas, pemilik Bakwan Malang 23 Ken Kusuma, dan tiga mitra Go-Jek lainnya.
Kebanyakan pertanyaan yang ia lontarkan berkaitan dengan akses keuangan inklusi yang diterapkan Go-Jek selaku perusahaan penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi di Indonesia. Pertemuan berlangsung dengan santai dan sederhana selama sekitar 25 menit di warung seluas sekitar 70 meter persegi itu.
Seusai pertemuan, Ratu Maxima menyampaikan, Indonesia bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat melalui penerapan inklusi keuangan. Penerapan inklusi keuangan dipercaya berpotensi membantu kehidupan masyarakat yang belum terjangkau akses keuangan, terutama di daerah. Hal itu juga dapat menekan angka kemiskinan.
”Penggunaan teknologi dapat mempercepat pertumbuhan masyarakat yang bisa menjangkau akses keuangan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ratu Maxima datang ke Indonesia pada 2016. Saat itu, dia menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Otoritas Jasa Keuangan dan UNDP dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia. Pencapaian tersebut akan dilakukan melalui peningkatan peran lembaga jasa keuangan dan inklusi keuangan yang pada akhirnya mendorong ekonomi masyarakat (Kompas, 13/2).
Penggunaan teknologi dapat mempercepat pertumbuhan masyarakat yang bisa menjangkau akses keuangan.
Keuangan inklusi Go-Jek
Aldi Haryopratomo menyebutkan, jawaban-jawaban terkait program keuangan inklusi yang diterapkan Go-Jek diharapkan dapat disampaikan Ratu Maxima kepada regulator atau pemangku kepentingan lainnya di ranah internasional.
Hal itu untuk membuka peluang terjadinya kerja sama antara Go-Jek dan sejumlah pemangku kepentingan internasional guna mengembangkan program keuangan inklusi Go-Jek.
Sejauh ini, Go-Jek telah memberikan akses layanan perbankan kepada para mitra, yang resmi diluncurkan 9 Mei 2017. Kerja sama dilakukan dengan tiga bank nasional, yakni Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Permata Syariah, dan BNI Syariah.
Untuk menikmati program kredit pemilikan rumah (KPR), mitra harus menyisihkan Rp 42.000 per hari dari pendapatannya menjemput penumpang.
Adapun untuk program tabungan haji, mitra harus menabung Rp 15.000-Rp 30.000 per hari. Sementara program tabungan umrah menarik Rp 35.000 per hari dari pendapat mitra Go-Jek.
”Program tersebut merupakan bagian dari program Swadaya Go-Jek yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan para mitra,” ujar Aldi.
Dalam kerja sama antara Go-Jek dan ketiga bank itu, mitra Go-Jek dapat mengakses produk KPR dari BTN, tabungan haji dari Bank Permata Syariah, serta tabungan umrah dari BNI Syariah.
Selain itu, Go-Jek juga telah bekerja sama dengan lembaga jasa keuangan lain untuk membantu mitra mengakses produk tabungan, ATM, dan asuransi.
Nilawati, pengemudi Go-Jek sejak Agustus 2015, menuturkan, dirinya memperoleh kesempatan mengakses KPR pada 2017. Sebelumnya, ia tak pernah menyangka dapat merasakan kesempatan mencicil rumah sendiri.
”Bantuan yang diberikan seperti ini (bantuan KPR) memotivasi saya untuk lebih aktif antar-jemput penumpang,” katanya.