Menjual ”Wonderful Indonesia” dalam 100 Festival Wisata Sepanjang 2018
Oleh
Maria Clara Wresti
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk pertama kali, Kementerian Pariwisata memiliki 100 festival wisata yang terangkum dalam Calender of Events Wonderful Indonesia 2018. Tahun ini pemerintah berencana menggelar 100 event atau festival wisata yang diselenggarakan secara profesional. Untuk itu, Kementerian Pariwisata menggelar semacam pasar wisata, mempertemukan para penjual, yakni penyelenggara festival, dengan pembeli sekaligus, yakni perusahaan atau lembaga yang bergerak dalam usaha perjalanan wisata, perhotelan, perbankan, dan co-branding.
Kementerian Pariwisata menyelenggarakan Fest-In-Fest, pasar wisata yang mempertemukan penjual dan pembeli dari gelaran 100 event terencana pada tahun 2018 ini. ”Untuk pertama kali pada tahun 2018 Indonesia memiliki calendar of events (COE) yang penyelenggaraannya profesional dan memiliki tanggal dan bulan yang tepat waktu. 100 top COE terdiri dari 60 events budaya, 30 alam dan buatan, dan 10 destinasi prioritas,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya saat membuka Fest-In-Fest di Balairung Soesilo Soedarman Kementerian Pariwisata di Jakarta, Selasa (30/1).
Fest-In-Fest mempertemukan para penyelenggara festival dengan para pemangku kepentingan (sebagai pembeli), seperti Asita, PHRI, perbankan, co-branding, dan lembaga terkait. Fest-In-Fest juga menjadi pembuka Calendar of Events 2018 dan bertepatan dengan Gerhana Bulan Total pada 31 Januari 2018, gerhana yang hanya terjadi 192 tahun sekali. Fest-In-Fest 2018 mengangkat tema ”Visit Wonderful Indonesia (ViWi) 2018: Celebration of Life”.
Pada kesempatan itu, Arief kembali menegaskan agar ada keseimbangan antara cultural values dan commercial values dalam setiap COE. ”Commercial values harus di-monetize (dihitung nilai ekonominya). Harus menunjuk konsultan. Salah satu tugas utama Kemenpar adalah mengajari penyelenggara festival membuat proposal kerja sama sponsorship. Sponsor terbesar di Indonesia ada perusahaan rokok, telko, dan perbankan. Untuk menjadikan event tersebut menarik bagi para sponsor, media value-nya harus dibuat besar juga, caranya dengan menggandeng media partner yang kuat,” kata Arief.
Perhelatan Fest-In-Fest berlangsung pada Selasa hingga Rabu besok. Hari pertama Fest-In-Fest berupa acara table top, forum bisnis yang dirancang untuk mempertemukan antara seller (pelaku pariwisata setempat) dengan buyer. Kegiatan ini menggunakan konsep para seller (penyelenggara festival) akan berdiri dan bergerak aktif, menjelaskan tentang produk yang akan dijual, sedangkan para buyer (industri) posisinya duduk di tempat yang disediakan untuk disambangi seller.
Kegiatan table top dilaksanakan di lantai satu, di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona. Tema Celebration of Life ini tecermin dalam festival dan mendorong keterlibatan partisipasi warga.
Dalam satu tahun ini, tidak kurang dari 100 event dan 10 national event yang masuk dalam COE Wonderful Indonesia 2018 akan digelar di seluruh Indonesia. Event itu termasuk dua agenda event internasional; Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang pada Agustus 2018 serta pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali pada Oktober 2018.
Menurut Arief, Indonesia memiliki beragam festival menarik. ”Festival telah menjadi ciri dan atraksi utama setiap daerah untuk menarik kunjungan wisatawan. Dalam satu tahun ini, kita siapkan lebih dari 100 kegiatan festival yang diselenggarakan di sejumlah daerah di Tanah Air sebagai daya tarik untuk mendatangkan lebih banyak lagi kunjungan wisatawan,” kata Menpar dalam sambutannya saat membuka Fest-In-Fest.
Arief menjelaskan bahwa Fest-In-Fest 2018 menjadi sarana strategis untuk menghimpun berbagai potensi, pengalaman, dan kerja sama festival di seluruh Indonesia agar terselenggara secara efektif, semarak, dan berdaya guna.