Khawatirkan Invasi China, Taiwan Gelar Latihan Perang
HUALIEN, SELASA — Militer Taiwan, Selasa (30/1), mengadakan latihan perang dengan menggunakan peluru asli atau peluru tajam. Latihan tersebut lebih merupakan sebuah simulasi aksi perlawanan atas invasi militer China daratan.
Mobilisasi militer dalam latihan perang kali ini terjadi di tengah situasi tegang karena China dilaporkan telah meningkatkan tekanan kepada Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.
Militer Taiwan mengerahkan pesawat pengintai untuk mengamati kapal masuk yang terlibat dalam simulasi itu. Adapun tank-tank militer melepaskan tembakan saat ”musuh” mendarat di pelabuhan Hualien, Taiwan timur.
Helikopter penyerang pun melepaskan tembakan dan jet tempur F-16 meluncurkan serangannya dalam latihan simulasi perang itu. Tank dan helikopter mendukung pertempuran darat untuk melawan pasukan ”musuh”.
Kementerian Pertahanan tidak secara terang-terangan menyebutkan latihan tahunan tersebut sebagai sebuah simulasi adanya invasi China.
Sekalipun demikian, kementerian tersebut mengatakan, latihan itu bermaksud ”menunjukkan tekad untuk menjaga perdamaian di Selat Taiwan dan keamanan nasional Taiwan”.
Beijing melihat Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang menunggu penyatuan kembali, termasuk dengan kekuatan militer jika itu diperlukan.
Faktanya, Selat Taiwan memisahkan negara pulau tersebut dari China daratan. Taiwan yang telah memiliki pemerintahan sendiri, dan diakui oleh sebagian negara di dunia, dianggap sebagai provinsi pembangkang oleh Beijing dan sebagai salah satu wilayah provinsi di China.
Beijing melihat Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang menunggu penyatuan kembali, termasuk dengan kekuatan militer jika itu diperlukan.
Tsai bulan lalu mengeluarkan peringatan tentang apa yang dia sebut sebagai bahaya ”ekspansi militer” Beijing. Ia telah meningkatkan latihan militer di udara dan laut di sekitar Taiwan sejak menjadi presiden pada Mei 2016.
Selain itu, Taiwan dan China juga terlibat dalam perselisihan terkait rute penerbangan oleh maskapai China di Selat Taiwan.
Hubungan lintas selat telah berubah menjadi sangat dingin sejak pelantikan Tsai, yang menyangkal keputusannya sendiri ketika dia menyebut Taiwan yang demokratis sebagai bagian dari ”satu China”.
Latihan perang seperti yang dilakukan pada Selasa ini merupakan kegiatan tahunan Taiwan dan biasanya dilakukan sebelum liburan Imlek untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap kemampuan pertahanan Taiwan.
”Kesiapan tempur kita tidak mengenal hari libur,” kata Huang Kai-sen, salah satu petinggi militer Taiwan yang berpangkat letnan jenderal.
”Agar warga negara kita merasa aman selama Imlek, kita bersiap siaga selama 24 jam setiap hari,” lanjut Huang.
Ketegangan meningkat sejak awal bulan ini ketika China mulai mengoperasikan empat rute penerbangan baru melintasi Selat Taiwan tanpa berkonsultasi dengan Taipei.
Ketegangan meningkat sejak awal Januari ini ketika Beijing mulai mengoperasikan empat rute penerbangan baru di Selat Taiwan, antara China daratan dan Taiwan, tanpa berkonsultasi dengan Taipei.
Pemerintah Taiwan di Taipei tidak sepakat karena merasa tidak diajak konsultasi soal penetapan rute baru itu. Taipei juga mengecam langkah China itu sebagai tindakan ceroboh dan bermotif politik.
Taipei menyebutkan, tindakan China dapat mengancam keamanan Taiwan dan membahayakan keselamatan penerbangan komersial antarkeduanya.
Taipei membalas Beijing dengan memblokir 176 penerbangan tambahan yang diajukan dua maskapai China untuk melayani penerbangan pada musim liburan Imlek pada Februari mendatang, antara Taiwan dan China.
Liburan Imlek merupakan masa libur terpenting bagi kedua belah pihak. Biasanya, puluhan ribu warga Taiwan yang bekerja di China akan pulang ke rumah mereka di Taiwan. Namun, Taipei untuk pertama kali mengambil tindakan tegas terkait persoalan ini.
Dua maskapai China, yakni China Eastern Airlines dan Xiamen Air, Selasa (30/1), mengecam Taipei.
Pemblokiran itu dicap sebagai ”hambatan yang tidak masuk akal” bagi pebisnis dan mahasiswa Taiwan yang ingin pulang untuk liburan.
China juga mengirim kapal induknya, Liaoning, ke Selat Taiwan dua kali dalam bulan ini.
Kementerian Pertahanan China mendesak rakyat Taiwan untuk tidak khawatir, tetapi pelayaran tersebut dipandang sebagai indikasi unjuk kekuatan Beijing.(AFP/REUTERS)