JAKARTA, KOMPAS — Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyebutkan, pemerintah awal tahun ini segera menawarkan 25-40 wilayah kerja minyak dan gas bumi (migas). Penawaran dipastikan pada pertengahan Februari 2018.
Berbicara dalam silaturahim dengan wartawan di kediamannya di Jakarta, Sabtu (27/1), Arcandra mengatakan, wilayah kerja migas yang ditawarkan itu adalah blok migas yang belum diminati investor dan sudah ditawarkan tahun 2015 dan 2016.
Selain itu, ada blok migas yang direncanakan ditawarkan pada 2017, tetapi belum ditawarkan dan wilayah kerja baru yang memang akan ditawarkan tahun ini.
”Oleh karena itu, jumlahnya antara 25 hingga 40 wilayah kerja. Kalau yang pasti, 25 wilayah kerja migas yang akan ditawarkan,” kata mantan Menteri ESDM itu.
Untuk memastikan negara tak dirugikan dalam investasi di bidang migas ini, Kementerian ESDM menawarkan mekanisme gross split.
Dengan sistem tersebut, negara sudah pasti mendapatkan bagian 29 persen dari nilai migas yang akan dieksploitasi.
Arcandra menambahkan, ada lima wilayah kerja migas yang ditawarkan pemerintah yang sudah ada peminatnya.
Mereka adalah perusahaan migas ternama, antara lain Mubadala Petroleum, Tansri Madjid Energy, PT Saka Energi Indonesia, Repsol Exploration SA, Energi Mega Persada, Kris Energy, dan Premier Oil Far East Limited.
Dalam pertemuan dengan wartawan itu, Arcandra didampingi sejumlah pejabat Kementerian ESDM.