Menanti Sengatan Sang ”Maestro”
Bursa pemain pada jendela transfer musim dingin ini terus menggelindingkan bola panas. Seusai Philippe Coutinho resmi direkrut Barcelona dari Liverpool sebagai pemain termahal ketiga di dunia, kini giliran Alexis Sanchez hengkang dari Arsenal dan mendarat ke klub pesaingnya, Manchester United.
Sanchez akhirnya resmi berkostum Manchester United pada Senin (22/1) mengakhiri drama yang belakangan menyelimuti rumor kepindahannya. Dengan dikontrak selama 4,5 tahun di MU, penyerang asal Chile ini menjadi pemain dengan bayaran termahal di Liga Inggris. Dia digaji 400.000 pound sterling atau Rp 7,4 miliar per pekan.
Jumlah gaji Sanchez jauh melampaui Paul Pogba yang dibayar MU 290.000 pounds atau Rp 5,3 miliar per pekan.
Jumlah gaji Sanchez jauh melampaui Paul Pogba yang dibayar MU 290.000 pounds atau Rp 5,3 miliar per pekan. Sebelum kedatangan Sanchez, bayaran gelandang asal Perancis itu menjadi yang tertinggi di MU. Di samping gaji, MU juga masih harus menggelontorkan dana transfer Sanchez sebesar 20 juta pounds atau Rp 369 miliar dan tambahan 15 juta pounds atau Rp 276 miliar kepada agen Sanchez.
Pindahnya Sanchez ke Old Trafford terwujud berkat kesediaan Henrikh Mkhitaryan menjadi alat barter ke Arsenal. Sebab, Arsenal enggan melego Sanchez jika tidak mendapat suntikan pemain baru. Apalagi, penyerang Borussia Dortmund, Pierre-Emerick Aubameyang, yang dibidik Arsene Wenger belum kunjung memberikan kepastian.
Selain gaji tinggi, Sanchez juga mendapat keistimewaan lain dengan bergabung bersama ”Setan Merah”. Pemain berusia 29 tahun ini bakal mengenakan kostum bernomor 7 yang menjadi angka keramat di Old Trafford. Nomor ini pernah dikenakan sejumlah legenda MU, seperti George Best, Eric Cantona, David Beckham, dan Cristiano Ronaldo.
Akibat perlakuan spesial tersebut, kehadiran Sanchez dikhawatirkan bakal memicu kecemburuan pemain lain. Seperti dikutip dari Daily Star, mantan pelatih tim nasional Inggris Steve Mclaren menilai, gaji spektakuler yang diterima Sanchez berpotensi memantik persoalan di ruang ganti pemain. Sebab, disparitas gaji yang begitu jauh akan membuat pemain lain berpikir bahwa dia juga patut mendapatkan penghargaan serupa dari klub.
Namun, manajer Jose Mourinho sepertinya tak risau. Dia mengungkapkan, Sanchez dibutuhkan untuk memperkuat serangan MU dan mengangkat performa klub. ”Dia adalah salah satu penyerang terbaik di dunia saat ini. Kualitasnya akan melengkapi barisan pemain berbakat di MU,” kata Mourinho.
Padahal, Mourinho sudah memiliki banyak pilihan pemain menyerang di MU, seperti Romelo Lukaku, Anthony Martial, Marcus Rashford, Jesse Lingard, dan Juan Mata. Namun, Sanchez seolah menawarkan sesuatu yang berbeda di lini depan.
Sanchez itu meledak-ledak, agresif, dan tak dapat ditebak. Karakter yang dimiliki Wayne Rooney satu dekade silam itu diduga membuat Mourinho kepincut untuk segera meminang pemain yang telah menyarangkan 80 gol selama 3,5 tahun membela Arsenal itu.
Legenda MU Ryan Giggs menilai, kehadiran Sanchez dapat menambah kepercayaan diri MU untuk mengejar Manchester City yang berada di puncak klasemen. Sanchez akan dengan mudah beradaptasi di MU karena dapat ditempatkan di sejumlah posisi menyerang. ”Sanchez dapat bermain di sayap kanan atau posisi yang berbeda. Hal itu menjadi keuntungan bagi manajer karena punya banyak pilihan,” kata Giggs yang baru saja ditunjuk sebagai pelatih tim nasional Wales kepada Sky Sports.
Pengaruh Coutinho
Selain Sanchez, pemain bintang yang menjadi bahan pembicaraan pada jendela transfer Januari ini adalah Philippe Coutinho. Liverpool resmi melepas Coutinho ke Barcelona pada Minggu (7/1) dengan nilai transfer 142 juta pounds atau setara Rp 2,5 triliun.
Dengan kesepakatan itu, Coutinho menjadi pemain termahal sepanjang sejarah ”Blaugrana” sekaligus pesepak bola dengan nilai tertinggi ketiga sejagat di bawah Neymar dan Kylian Mbappe. Transfer Coutinho juga menjadi rekor pemain termahal asal Liga Inggris melampaui transfer Gareth Bale dari Real Madrid pada 2013 senilai Rp 1,5 triliun.
Kepindahan Coutinho bukan sebuah kejutan mengingat Barcelona sudah mengincarnya sejak musim panas lalu. Coutinho mengikuti jejak Luis Suarez yang lebih dulu hengkang dari Liverpool guna mendampingi Messi untuk memburu gelar juara liga dan Eropa.
Coutinho merupakan senjata utama Liverpool di balik keberingasan trio penyerang Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah. Aliran umpan dan determinasi gelandang serang asal Brasil ini memudahkan ketiga ujung tombak tersebut untuk mencetak gol.
Coutinho mengikuti jejak Luis Suarez yang lebih dulu hengkang dari Liverpool guna mendampingi Messi untuk memburu gelar juara liga dan Eropa.
Hingga pertengahan musim, Coutinho telah mengemas enam asis atau menjadi pemain ”The Reds” dengan asis terbanyak di Liga Primer. Dengan umpan-umpan akurat dan kreativitasnya, Coutinho diyakini turut meningkatkan ketajaman para penyerang, seperti yang terbukti pada Roberto Firmino.
Merujuk pada laporan BBC, Firmino merupakan penyerang Liverpool paling produktif sejak direkrut pertengahan 2015 dengan menyarangkan 30 gol. Namun, tanpa Coutinho, Firmino tidak setajam biasanya.
Dari 11 laga yang mereka mainkan bersama musim ini, Firmino mencetak enam gol. Namun, dari tujuh laga tanpa kehadiran Coutinho, Firmino hanya membuat tiga gol. Dengan kata lain, rasio gol Firmino 0,54 saat bermain dengan Coutinho berbanding 0,42 ketika tanpa Coutinho.
Kreasi permainan Coutinho juga berdampak pada kemenangan tim. Sejak bergabung dengan Liverpool awal 2013, Coutinho telah menjalani 137 laga dengan 75 di antaranya meraih kemenangan. Adapun saat tidak diperkuat Coutinho dalam 50 laga, Liverpool hanya menang 26 kali. Dengan kata lain, persentase kemenangan Liverpool bersama Coutinho mencapai 54,7 persen dibandingkan persentase tanpa Coutinho sebanyak 52 persen.
Di Liga Champions, Liverpool begitu menakutkan ketika memiliki Coutinho. The Reds melaju ke fase 16 besar sebagai juara Grup E dengan menjaringkan 23 gol ke gawang lawan. Pada laga terakhir fase grup di Anfield, Liverpool menghabisi Spartak Moscow 7-0 melalui kontribusi tiga gol dari Coutinho.
Sayangnya, Barcelona tidak dapat memainkan Coutinho di Liga Champions. Padahal, Coutinho dapat menjadi amunisi Barcelona untuk meruntuhkan Chelsea yang akan mereka hadapi pada fase 16 besar. Larangan bagi Barca untuk memainkan Coutinho terkait aturan cup tied yang tidak membolehkan seorang pesepak bola bermain di dua klub berbeda dalam satu musim.
Sayangnya, Barcelona tidak dapat memainkan Coutinho di Liga Champions. Padahal, Coutinho dapat menjadi amunisi Barcelona untuk meruntuhkan Chelsea yang akan mereka hadapi pada fase 16 besar.
Menurut BBC, Barca tak perlu galau dengan hal itu. Dengan mendatangkan Coutinho, Barcelona dapat menyiapkan pengganti Andres Iniesta di lini tengah yang sudah menginjak usia 34 tahun pada akhir musim ini. Iniesta yang dijuluki El Ilusionista ini dapat lebih fokus ke Liga Champions, sementara Coutinho bisa konsentrasi ke Liga Spanyol.
Legenda Liverpool, Jamie Carragher, menilai, perginya Coutinho ke Barcelona akan menjadi kehilangan besar bagi Liverpool. ”Dia adalah pemain bintang di Liverpool dalam beberapa tahun terakhir,” cuit Carragher dalam akun Twitter-nya.
Bahkan, manajer Juergen Klopp mengakui, Liverpool telah mencoba untuk meyakinkan Coutinho untuk tetap bertahan bersama The Reds. Namun, mereka harus menerima kenyataan bahwa hati Coutinho telah terpatri untuk merumput bersama Barcelona. ”Tidak ada pilihan lain bagi Liverpool,” ucap Klopp.
Maestro
Coutinho dan Sanchez ibarat maestro di klub terdahulu. Jika diturunkan, mereka adalah pemain yang dapat membuat perbedaan di lapangan. Daya jelajah dan sengatan kedua pemain ini tak diragukan lagi dalam mengoyak pertahanan lawan.
Dengan kemampuan yang dimiliki Coutinho ataupun Sanchez, wajar jika klub-klub raksasa berlomba-lomba untuk menggaet mereka. Kini, mereka sudah berganti kostum tim. Para pencinta sepak bola tentu menantikan sengatan dan geliat mereka di lapangan.
Seusai direkrut, baik Coutinho maupun Sanchez memang belum menjalani laga perdana bersama klub baru mereka. Sanchez diperkirakan memulai debut bersama Setan Merah saat melawan Yeovil Town pada babak keempat Piala FA pada Sabtu (27/1). Adapun Coutinho kemungkinan baru mulai membela Barca saat melawan Espanyol pada Jumat (26/1) dalam laga Copa del Rey seusai mengalami cedera otot paha selama 20 hari. (AFP/AP/Reuters)