Mahasiswa dari 10 Kampus Dilibatkan Produksi Konten Siaran Asian Games
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Panitia pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) mengajak mahasiswa dari 10 perguruan tinggi negeri dan swasta Indonesia untuk terlibat dalam perhelatan acara olahraga yang bergengsi tersebut. Universitas Multimedia Nusantara merupakan salah satu universitas yang diajak untuk membantu membuat konten siaran Asian Games 2018.
Dalam program tersebut, INASGOC akan bekerja sama dengan perusahaan media asal Swiss, yaitu International Games Broadcast Services (IGBS). INASGOC dan IGBS akan membuka program pelatihan dalam dua kegiatan yaitu pembuatan film pendek (vignette) dan magang. Mahasiswa akan terlibat sebagai panitia dari acara tersebut.
“Suatu kehormatan bagi UMN untuk diminta ikut menyumbangkan tenaga mahasiswa,” kata Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN) DR Ninok Leksono, saat dihubungi, di Jakarta, Rabu (17/1).
Universitas Multimedia Nusantara salah satu universitas yang diajak untuk membantu membuat konten siaran Asian Games 2018.
INASGOC membutuhkan tenaga di bidang teknis dan nonteknis. Untuk bidang teknis, kebutuhan meliputi assiten kamera, audio teknisi, dan asisten logistik. Sementara kebutuhan di bidang nonteknis di antaranya tenaga untuk membuat desain grafis dan jalur komunikasi bagi atlet.
Kebutuhan tenaga mencapai angka 530 mahasiswa. Rata-rata setiap universitas dapat mengusulkan 53 mahasiswa. Namun, jumlah tersebut belum pasti karena setiap universitas bisa saja memiliki jumlah sumber daya manusia yang berbeda.
Menurut Ketua INASGOC Erick Tohir, program penyiaran Asian Games 2018 menjadi hal yang sangat penting khususnya di era digital. Hal ini dikarenakan penonton di seluruh dunia akan menuntut suatu konten siaran dengan kualitas yang baik dan tepat waktu.
“Karena kualitas penyiaran sudah menjadi tuntutan, kita perlu mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk belajar dalam proses penyiaran. Ini juga untuk mempersiapkan sumber daya manusia jika nanti Indonesia menjadi tuan rumah olimpiade,” ujar Erick
Pendaftaran akan ditutup pada 5 Februari 2018 dan program akan berlangsung selama sekitar sebulan. Penyaringan pendaftar akan dilakukan oleh universitas asal dan seleksi akhir oleh INASGOC.
Tugas mereka akan membantu peliputan informasi acara dan akan disiarkan kepada sekitar 5.000 wartawan di seluruh dunia
“Tugas mereka akan membantu peliputan informasi acara dan akan disiarkan kepada sekitar 5.000 wartawan di seluruh dunia,” ujarnya. UMN mendukung kesuksesan perhelatan Asian Games 2018.
Dukungan tersebut tertera dalam penandatanganan Nota Kesepahaman antara UMN dan sembilan universitas lainnya dengan INASGOC pada Rabu (17/1). Sembilan universitas lainnya di antaranya Universitas Indonesia dan Universtias Moestopo di Jakarta serta Universitas Komputer (UNIKOM) dan Universitas Padjajaran di Bandung.
Dalam program ini, mahasiswa akan diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dalam kegiatan bertaraf internasional. Mereka juga akan diberikan sertifikat yang dapat menjadi bekal dalam bergabung di suatu organisasi atau melamar pekerjaan. (DD13/DD15)