Pacitan Dilanda Tanah Longsor Lagi, 11 Orang Terluka
Oleh
Abrosius Harto Manumoyoso
·2 menit baca
PACITAN, KOMPAS — Tanah longsor kembali menghantam Pacitan, Jawa Timur, Minggu (14/1), sebanyak 11 warga Dusun Mantenan, Desa Sidomulyo, terluka akibat tanah longsor saat kerja bakti menyingkirkan material bencana yang memutus jalan antardesa.
Ancaman bencana terus menghantui warga mengingat akhir November 2017 Pacitan porak poranda oleh tanah longsor dan banjir yang merenggut nyawa 25 warga, memaksa lebih dari 16.000 jiwa mengungsi, dan merusak lebih dari 6.600 bangunan.
Peristiwa terkini tanah longsor terjadi pada Minggu menjelang pukul 12.00 WIB. Saat itu, lebih dari 100 warga sedang bekerja bakti menyingkirkan tanah longsor yang memutus jalan penghubung Desa Sidomulyo dan Desa Klesem di Kecamatan Kebonagung.
Dalam bencana akhir November itu, tanah longsor menewaskan 7 warga Klesem dan 2 warga Sidomulyo yang berada di kawasan perbukitan, 10-15 kilometer dari pusat pemerintahan Pacitan.
Saat kerja bakti berlangsung, tiba-tiba tebing runtuh sehingga mengenai dan melukai warga.
”Saat kerja bakti berlangsung, tiba-tiba tebing runtuh sehingga mengenai dan melukai warga,” ujar Kepala Polres Pacitan Ajun Komisaris Besar Setyo Heriyatno saat dihubungi dari Surabaya, Minggu petang.
Sebanyak 7 warga luka berat dan 4 warga luka ringan. Mereka yang terluka ialah Nedi, Jumiran, Sarengat, Sodik, Aripin, Prapto, Wito, Muhadi, Guntur, Bobi, dan Wahyuni. Korban dibawa ke puskesmas dan sampai Minggu petang masih ada yang harus dirawat.
Dandim 0801/Pacitan Letkol (Kav) Aristoteles Lawitang yang dihubungi terpisah mengungkapkan, tanah longsor juga terjadi di tempat lain, bahkan sempat memutus akses Pacitan-Ponogoro.
Sabtu (13/1) jelang pukul 22.00, tebing runtuh dan menutupi jalan raya di Dusun Dondong, Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo. Jalan tertutup tanah longsor selebar 20 meter dan sepanjang 20 meter.
”Namun, tidak ada korban jiwa akibat bencana itu,” ujar Aristoteles yang juga Komandan Tanggap Darurat Bencana Pacitan.
Tanah longsor diyakini terjadi terkait hujan deras yang turun di Pacitan sejak pukul 18.00 dan berhenti tiga jam kemudian. Akibat bencana itu, jalan raya tidak bisa dilintasi.
Tim terpadu bergerak cepat dengan mengalihkan lalu lintas lewat jembatan darurat yang diletakkan di lokasi bencana.
Namun, tim terpadu bergerak cepat dengan mengalihkan lalu lintas lewat jembatan darurat yang diletakkan di lokasi bencana. Jalur itu kini bisa dilewati secara terbatas oleh sepeda motor dan mobil.
Bus, truk, dan kendaraan roda enam atau berbobot di atas 10 ton dilarang melintas.
Penumpang bus atau angkutan umum diturunkan di ujung jembatan dan berjalan sampai ujung lainnya. Selanjutnya, penumpang berganti kendaraan karena angkutan umum besar dilarang melintasi jembatan itu.