Menjajal Jeram Sungai Asahan
”Dayung maju... dayung maju,” ujar Samjaya (29) berteriak memberikan instruksi begitu melihat jeram. Perjalanan yang awalnya terasa menyenangkan dari titik nol kilometer itu berganti ketegangan.
Samjaya, termasuk enam dari delapan orang di atas perahu karet, langsung mendayung penuh semangat. Air sungai yang melompat masuk dan membasahi baju dan celana mereka tidak lagi dipedulikan. Hal terpenting adalah tantangan pertama itu harus dilewati.
Setelah melewati jeram pertama, arus sungai kembali tenang. Para penumpang bisa menikmati pemandangan berupa tebing-tebing tinggi dan suasana rindang karena berbagai jenis pohon sepanjang kiri kanan sungai. Momen itu dimanfaatkan untuk berfoto atau membuat video singkat.
Tak lama kemudian, jeram lain kembali terlihat dari jauh. Samjaya langsung memberi aba-aba untuk mendayung. Begitu perahu karet masuk ke dalam jeram, penumpang kembali berteriak. Bahkan, teriakan mereka lebih kencang karena perahu karet oleng ke kanan dan hampir terbalik.
Jeram kedua itu memang jauh lebih kuat dari yang pertama. Beruntung, berkat kerja sama semua penumpang, jeram itu berhasil dilewati. Beberapa penumpang, terutama yang baru pertama kali ikut arung jeram, tersenyum lega tetapi masih nampak tegang.
Pada akhir Desember lalu, sekitar pukul 08.00, Samjaya yang merupakan seorang rafter atau pengarung, bersama dua pemandu arah (navigator) dari Asahan River Rafting, membawa lima orang yang mengikuti Fun Rafting di Sungai Asahan, Sumatera Utara.
Rombongan itu adalah salah satu dari anggota rombongan yang mengikuti arung jeram dalam rangka Rapat Koordinasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menteri BUMN Rini Soemarno juga ikut arung jeram ini.
Mengingat ada yang baru pertama kali mengikuti arung jeram, rute yang digunakan adalah rute fun rafting dengan arung jeram kelas 2 atau dengan tingkat bahaya yang rendah. Rute ini berjarak sekitar 6,1 kilometer dengan waktu tempuh 40 menit hingga 1 jam. Meski rute tersebut diperuntukkan bagi pemula, beberapa penumpang mengaku rute ini sudah sangat memicu adrenalin mereka.
Jeram yang memicu adrenalin memang bukan satu-satunya yang ditawarkan Asahan River Rafting Trip. Setelah melewati jeram, penumpang juga disuguhi pemandangan alam yang sangat memanjakan mata.
Khusus pada rute untuk pemula, selain tebing-tebing tinggi, terdapat juga air terjun di beberapa titik. Ada juga titik lompat dari ketinggian bagi pengarung yang ingin melompat ke aliran sungai yang tenang.
Rini Soemarno bahkan memilih tidak buru-buru menyelesaikan perjalanan. ”Menarik dan menyenangkan sekali. Pemandangannya juga bagus. Tadi aja saya sempat berhenti dan naik ke (lokasi) air terjun untuk berfoto,” kata Rini yang mengaku baru dua kali ikut arung jeram.
Beberapa rute
Kegiatan yang dilakukan asahan River Rafting berada di Sungai Asahan. Sungai yang airnya berasal dari Danau Toba itu turut melintasi dua kabupaten, yakni Asahan dan Toba Samosir. Adapun kegiatan rafting oleh rombongan BUMN beberapa waktu lalu itu, dimulai dari kawasan Batu Mamak di Kecamatan Pintu Pohan Maranti Toba Samosir hingga kawasan Bedeng di Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan. Titik berangkat berada sekitar 86 kilometer atau 2,5-3 jam perjalanan darat dari Bandara Internasional Silangit, Siborong-borong, Tapanuli Utara.
Bandara Internasional Silangit bisa ditempuh dengan pesawat komersial dari Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang selama 30 menit. Sementara itu, jika menggunakan perjalanan darat dari Medan ke lokasi membutuhkan waktu sekitar 9 jam.
Menurut Ketua Asahan River Rafting Syarul Simatupang, selain rute bagi pemula, terdapat juga rute lain, yakni untuk advanced dan superadvanced.
Rute advanced memiliki panjang 9 kilometer dengan waktu tempuh yang hampir sama dengan level pemula atau beginner. Kelas jeram untuk rute ini empat plus (4+). Rute ini sangat cocok untuk mereka yang pernah memiliki pengalaman arung jeram sebelumnya.
Para penikmat arung jeram pada rute ini harus berhati-hati pada setiap lokasi arung, terutama titik yang disebut tiger shark. Pada titik tersebut, banyak perahu yang akan terjungkir balik.
Sementara superadvanced memiliki jeram dengan kelas lima plus (5+) dengan panjang 8,1 kilometer. Rute dengan waktu tempuh 50 menit sampai 1 jam ini disebut rute paling berbahaya. Rute ini hanya diperuntukkan bagi pengarung yang menyukai lonjakan andrenalin tingkat tinggi. Pada rute ini, pengarung bahkan diminta melupakan keinginan menikmati keindahan alam karena harus fokus untuk menaklukkan rute ekstrem tersebut.
”Di rute ini, ada titik yang disebut nightmare dan diakui sebagai jeram paling ekstrem di Sungai Asahan. Sejauh ini, baru ada satu pengarung asal Rusia yang berhasil melewatinya,” kata Syahrul.
Syahrul menambahkan, untuk biaya, arung jeram khusus pemula atau fun rafting, dipatok Rp 350.000 per orang. Biaya itu sudah termasuk transportasi lokal, makan, asuransi, dan pendamping.
Adapun untuk advanced dan superadvanced dikenai tarif Rp 450.000 per orang. Itu sudah termasuk tim rescue, asuransi, transportasi lokal, pendamping, makanan ringan, dan penginapan. ”Para pengarung yang akan mencoba rute ekstrem memang dianjurkan untuk menginap. Hal itu mengingat perjalanan ke lokasi cukup jauh. Mereka perlu istirahat sehingga benar-benar fit ketika arung jeram,” kata Syahrul.
Masyarakat lokal
Syahrul mengatakan, penginapan bagi para pengarung memanfaatkan rumah warga yang memang dikhususkan untuk kegiatan arung jeram di sana. Penginapan itu terus didorong sejak Asahan River Rafting Trip terbentuk, yakni pada tahun 1998.
Selain penginapan, masyarakat juga dilibatkan sebagai kru. ”Saat ini, ada sekitar 20 orang kru. Mereka dari masyarakat lokal. Pertimbangan kami memilih mereka karena lebih kenal daerah sendiri. Tentu, sebelum menjadi kru, kami berikan latihan terlebih dahulu,” kata Syahrul.
Syahrul mengatakan, arum jeram di Sungai Asahan tidak pernah sepi. Rata-rata setiap bulan ada sekitar 50 orang yang mencoba arung jeram di sana. Selain dalam negeri, ada juga wisatawan dari luar, seperti Malaysia dan Eropa.
Menurut Syahrul, ke depan, dalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk mendorong Toba sebagai Taman Bumi Dunia, mereka juga akan terus mengembangkan kawasan tersebut. Selain arung jeram sebagai obyek andalan, mereka juga akan mengembangkan homestay, kolam renang, serta aktivitas lapangan lainnya.
Bagi wisatawan yang berlibur ke Sumatera Utara, terutama wisatawan ke kawasan Danau Toba, arung jeram di Sungai Asahan tentu sayang untuk dilewatkan. Apalagi arung jeram di Sungai Asahan, menurut Federasi Arung Jeram Internasional, merupakan arung jeram terbaik ketiga di dunia setelah Sungai Zambesi di Afrika dan Colorado di Amerika Serikat.
Memicu andrenalin setelah menikmati lansekap indah Toba tentu akan melengkapi pengalaman berwisata ke Sumatera Utara. Tertarik? Ayo segera ke Sungai Asahan.